Perjalanan jauh melalui hutan pohon beringin telah kulewati, kini aku melihat sebuah gerbang berdiri kokoh di hadapanku, dengan pilar berwarna kuning bercorak spiral
Aku melewati gerbang itu dengan Reyyan melihat rumah rumah berdiri kokoh, sepetinya sosok yang membantai kotaku tidak menyerang kota ini, apa alasan sosok membantai kotaku, apakah dia hanya mengincar marsis yang sedang berada di kotaku untuk merebut batu cincin ini
Reyyan mengeluh karna lapar, aku bingung, aku tak punya uang untuk membeli makan, semua barang dan uangku telah habis terbakar, aku kesini hanya memakai kemeja lusuh dan celana bahan saja
Berjalan di pinggir jalanan kota aku mencium aroma yang sedap, saat aku menoleh ke samping, aku melihat ada sebuah rumah makan, aromanya menggugah selera, membuatku semakin bertambah lapar, dan Reyyan pun dari tadi merengek meminta makan
Aku mencoba masuk ke dalam rumah makan itu lalu memesan menu makanan yang tersedia di tempat itu.
Makanan telah tersaji di depanku dan Reyyan, aku makan dengan sangat lahap, begitu juga Reyyan
"Ale, kenapa aku bisa di sini? Kau sudah berjanji ingin menceritakannya padaku"
"iya, nanti aku akan menceritakannya"
Kembali aku menyuapkan makanan ke dalam mulutku
"ceritakanlah sekarang Ale"
Ucap Reyyan memohon
"baiklah akan aku ceritakan sekarang"
"yah, aku akan mendengarkanmu"
"sebelum aku bertemu denganmu, aku juga telah bertemu dengan seseorang sepertimu, namanya marsis, dia mengatakan, seluruh makhluk yang tinggal di artifus bila memakai batu cincin akan langsung keluar dari sana, aku masih belum mengetahui apa alasannya"
"jadi itu yang membuatku keluar dari artifus, lalu apa yang terjadi bila aku melepas batu cincin ini"
Tanya Reyyan sembari ingin melepas batu cincin dari jari telunjuknya
"kau jangan melepaskannya Reyyan! Bila kau melepaskannya kau akan kembali lagi ke artifus, itulah yang tetjadi dengan marsis, bila kau kembali lagi ke artifus, kau akan meninggalkanku sendirian, bukankah kau telah berjanji akan berpetualang bersamaku"
"mungkin sekarang aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan bersamamu sampai kau mencapai tujuanmu"
"kau berjanji kan?"
"ya aku berjanji"
Aku dan Reyyan mengaitkan kedua jari kelingking kita, dilanjut dengan tertawa lepas.
Tidak terasa langit mulai gelap, sekarang aku bingung akan membayar makanan ini dengan apa"Ale, apakah kau mempunyai uang untuk membayar makanan ini?"
Tanya Reyyan karna melihat raut wajahku yang tiba tiba gusar, aku langsung menggelengkan kepala karna memang tidak punya uang
"ayo kita kabur saja Ale, kita punya kekuatan"
"jangan Reyyan, kita pakai kekuatan ini untuk hal yang baik dan menolong orang, itulah amanat dari marsis yang mewariskan batu cincin ini padaku"
Aku pergi meninggalkan Reyyan untuk pergi ke kasir, setelah sampai di kasir, ada seorang perempuan yang menjaganya
"hallo mbak, saya telah memesan makanan, tapi saya tidak punya uang untuk membayarnya"
"kau berasal dari mana? Sepertinya kau bukan asli dari kota ini"
Tanya mbak kasir karena melihat pakaianku yang lusuh
KAMU SEDANG MEMBACA
romance stone
AdventureCerita seorang lelaki bernama Aleo untuk menemukan batu cincin kegelapan untuk menghidupkan kembali Elisa, seorang wanita yang Aleo cintai selama ini Aleo berpetualang untuk mencari batu cincin kegelapan dengan penuh ambisi, tetapi di tengah petuala...