Chap 11

400 46 5
                                    

Wendy menceritakan semuanya kepada Suga. Entah kenapa, baru beberapa kali bertemu— gadis itu sudah yakin jika Suga adalah orang yang terpercaya.

Suga yang mendengarkan cerita Wendy hingga kelakuan bejatnya benar-benar tak habis pikir. Namja itu ingin pergi setelah mendengarnya, namun Wendy menarik kembali tangannya.

"Aku mohon" Pinta Wendy.

"Apa maksudmu?" Ketus Suga.

"Jangan katakan pada siapapun"

"Kau meminta agar tidak ada yang tahu tapi kau sudah menceritakannya padaku"

"......."

"Jika kau hanya menyembunyikan kesalahanmu terus menerus, kau hanya akan hidup dengan dosa yang terus menghantuimu"

"Aku tidak bisa mengatakan itu pada Chanyeol dan Rose hiks..."

"Kau salah. Seharusnya dari pertama kali kau tahu kondisi mereka— kau seharusnya langsung jujur dan mengatakannya. Jangan pedulikan mereka yang akan membencimu. Itu hanya akan menyulitkan hidupmu"

"Tidak semudah itu"

"Aku tahu. Tapi dengan kau menyembunyikan kesalahanmu terus-menerus itu tidak akan membuat hidupmu tenang, Wen. Jelaskan sebelum terlambat"

"......."

"Hal pertama yang harus kau lakukan adalah— meminta maaf, menjelaskannya, kemudian kembali meminta maaf"

"Tidak bisa-"

"Kau selalu mengatakan hal itu tanpa mencobanya dulu. Ada apa dengan mu?"

"Aku masih mencintai Chanyeol"

Suga terdiam. Entah kenapa perasaannya mendadak aneh ketika Wendy mengatakan hal barusan.

"Tapi Rose-"

"Kau memang jalang Wen"

"Apa yang kau katakan?!"

"Jalang"

"Kau-"

"Aku tidak akan mengatakan hal itu jika saja saat itu kau tidak mencampurkan obat perangsang hanya untuk menikmati malam yang pan-"

"Tutup mulutmu!"

"Kenapa? Bukankah itu ceritamu tadi?"

"......."

"Sekarang kau tahu bukan? Akibat ulahmu— orang yang kau cintai kini sudah menjadi milik orang lain"

-----o0o-----

Rose terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 8 pagi. Ini sudah cukup siang. Dan Rose baru bangun.

Ia beralih menatap ke arah sampingnya. Menatap wajah Chanyeol yang begitu tenang saat tidur.

Rose menatap lekat mata dan bibir Chanyeol. Mata itu terlihat jelas kantung matanya. Bibirnya juga pucat. Sekeras itukah Chanyeol mengurusnya hingga tidak memperdulikan keadaannya sendiri?

Detik itu juga Rose menintikkan air matanya. Ia memikirkan bagaimana jika takdir memang membuat Rose menghilang dari bumi setelah melahirkan anak mereka?

Bagaimana keadaan Chanyeol nantinya? Apakah namja itu akan baik-baik saja? Atau sebaliknya? Rose selalu memikirkan hal itu.

Tiba-tiba Chanyeol terbangun. Terbangun karena mendengar isakan pelan dari istrinya itu.

Chanyeol terkejut tentunya. "Sayang, kau baik-baik saja? Ada yang sakit? Kenapa menangis?" Tanya Chanyeol khawatir.

Rose menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja. Kau yang tidak baik-baik saja"

Day After DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang