Chapter 1

919 75 14
                                    

"Jadi, apa yang kau butuhkan, fine?" tanya kepala kepolisian dengan tajam, kita sebut Ukai.

"Anda sangat galak, saya jadi takut..." jawab Fine bercanda.

"Kalau tak ada keperluan, pintu keluar ada di sebelah sana. Atau, kau ingin memakai jendela sebelah sana untuk atraksi?" Fine lagi-lagi tertawa.

"Anda benar-benar tak bisa di ajak bercanda... Saya kecewa.."

"Pergi, dan jangan membuang waktu ku!"

"Yakin?~" Fine menampilkan beberapa map berwarna coklat di tangannya.

"Sialan kau! Bocah cilik cari mati!"

"Mau? Atau... Tidak?~~ hmm~" Fine mengayun-ayunkan setumpuk map di tangannya.

"Apa yang kau butuhkan?"

"Kepala kepolisian mudah banget di sogok, ya..." gumam Fine tak terdengar.
"Aku menawari kerja sama.." ucap Fine serius sambil meletakkan map itu di meja.

"Kerja sama? Dengan kriminal? Jangan bercanda.." Fine melipat tangan di depan dadanya.

"Baiklah, menangkap Shiratorizawa hanya akan menjadi angan-angan kalian..." Fine hendak pergi, tapi kepala kepolisian itu memanggilnya.

"Ada apa, tuan~?" tanya Fine.

"Baiklah, aku menerimanya..." Fine bertepuk tangan senang.

"Sungguh?! Kau sangat baik..!! Lagi pula--" Fine mendekat ke arah Ukai.
"Tujuan kita sama bukan, kakek?"

"Aku masih terlalu muda untuk sebutan kakek.." Fine tertawa.

Fine kembali berjalan ke jendela besar.
"Aku harap bawahan mu menerimanya dengan tenang.. Terutama.. Si ketua narsis itu... Bye bye..." Fine pun pergi dari sana.

Ukai menghela nafas lelah. "Tolong kumpulkan semua orang divisi khusus ke ruang rapat..!" perintahnya pada sekertaris yang setia di sisinya.

"Hai'.." sekertaris itu pun memegang semacam alat mirip sebuah mic kecil yang terhubung dengan semua pengeras suara di kantor itu.

"Selamat siang, maaf mengganggu kegiatan anda sekalian.. Di harapkan kepada seluruh tim DKK untuk berkumpul di ruang rapat..
Saya ulangi. Bagi seluruh tim DKK* untuk berkumpul di ruang rapat.. Di tunggu 5 menit untuk sampai di sana..
Terimakasih banyak, silahkan lanjutkan kegiatan kalian.."

Tak butuh waktu lama, ruang rapat sudah penuh dengan orang-orang absurd yang berkumpul menjadi satu. Keributan pasar kaget tak bisa di hindari. Ada Oikawa yang berbicara dengan kata-kata mutiaranya, lalu di timpali kejam oleh Iwaizumi, setelah itu ada Bokuto yang tak bisa lepas dari panggilan dan ucapannya menggunakan capslock, dan Akaashi yang berusaha memenangkannya, lalu ada banyak bawahan mereka yang nggak kalah absurdnya.

Tak lama, Ukai datang bersama dengan sekertaris nya.Dia duduk di kepala meja, yang membelakangi papan besar.
"Terima kasih, sudah datang di rapat dadakan ini.. Saya harap kita bisa tenang selagi saya menjelaskan apa yang ingin saya sampaikan.."

"Apaan, dah.. Pasti sesuatu yang kaga enak.. Bicara lhu formal banget!" timpal Iwaizumi kesal. Semua orang di sana menahan tawa mendengarnya.

"Saya berharap pada kalian untuk tena--"

"HEY HEY HEY!! MEMANGNYA ADA APA, HEY HEY HEY?????" tanya Bokuto mendengar ucapan Iwaizumi.

"Tolong ten---"

"Sesuatu yang tak enak itu.... Seperti memakan mi kuah panas di pantai yang terik.." timpal Oikawa absurd.

"Tolo--"

Together (?) |Π we're mafia 2nd season Π|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang