42. The Desicion

37 10 0
                                    


Althaf merebahkan badannya keatas kasur dikamarnya. Ia menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum. Beberapa hari ini ia sangat senang, karena banyak hal yang menyenangkan yang ia lalui bersama Nabiela. Althaf melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, ini sudah Rabu, tidak terasa liburan sekolah hampir usai. Senin ia akan kembali bersekolah sebagai siswa kelas 12.

Ia tak menyangka akan tumbuh dewasa secepat ini, padahal seingatnya kemarin ia masih sering bertengkar dengan Dea dihalaman Daurah.

Ah iya, Althaf benar-benar lupa, ia langsung mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Dea. Terakhir dia berjumpa Dea ketika dipantai kamis lalu. Bahkan setelah meninggalkan Dea begitu saja, ia tidak menanyakan apapun kepada Dea.

"haa, lo beneran cowok brengsek Thaf", umpatnya kepada dirinya sendiri.

Althaf langsung mencari kontak 'Dea Cewek Manja' dan mulai mengirim pesan kesana.

Althaf : Hello Cewek Manja

Althaf : Gimana liburan?

Althaf : kayaknya seneng, sampe gw ga dichat

Althaf menunggu sesaat, lalu dia menyadari bahwa pesan itu masih ceklis. Ia berfikir sesaat, selama ia sudah mulai sering mengirim pesan kepada Dea, ini pertama kalinya ia melihat Dea ceklis.

Althaf : De, soal kemaren dipantai gw minta maaf, lain kali kita jalan lagi hihi

Althaf : c u on Monday

Althaf mengakhiri chat nya, dan berfikir mungkin nanti Dea pasti akan membalasnya.

Kemudian, Althaf membuka grup obrolan ia dan dua sahabatnya.

Althaf : hallo, ada manusia?

Rafqinya Naysa : iya.

Althaf : cieee yang lagi sibuk persiapan nikahan

Rafqinya Naysa : lambemu

Althaf tertawa sendiri dikamarnya, selama liburan Rafqi paling sibuk diantara mereka semua. Rafqi sudah mulai sibuk mengurusi Pesantren abinya yang akan ia warisi nanti. Untuk syarat pernikahannya nanti tentunya.

Daffa : hallooooooo!!!!

Rafqinya Naysa : Daf, udah balik?

Althaf : gw oleh-oleh

Daffa : yang lo tau emang oleh-oleh doang, gw nya ga ditanya

Rafqinya Naysa : kapan balik?

Daffa : nanti malam, bareng nyokab bokap

Althaf : tumben diantar, biasanya balik sendiri

Daffa : Cuma balik seminggu, terus balik Cairo lagi

Rafqinya Naysa : oleh-oleh gw janlup

Althaf : gw juga

Daffa : OLEH OLEH MULU HERAN!!!

Mereka kembali melanjutnya obrolan random didalam grup itu. Tidak terasa sudah berlalu dua jam. Althaf kembali mengecek chatnya bersama Dea tadi, ternyata masih ceklis.

Ia terasa bingung, ia bangkit dan duduk sambil melipat kakinya. Althaf berfikir kembali,selanjutnya ia langsung mencari salah satu kontak teman-teman Dea. Kia. Yang pertama terlintas dikepalanya adalah Kia.

Althaf : Kia, mana lo?

Tidak berselang lama, ia langsung mendapat balasan dari Kia.

Kia : am here, kenawhy?

PARADOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang