10. Mark : Heartless

1.7K 32 2
                                    

Mark menutup sambungan teleponnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark menutup sambungan teleponnya. Ia cemas membayangkan Elys yang terbaring lemah tanpa siapapun. Tangannya kembali meraih ponselnya dan mengecek jadwal penerbangan. Tak ada jadwal penerbangan yang kosong ke Bali.

"What's wrong, mate? You don't look good," tanya Yuta dihadapannya seraya menyeruput es kopinya. Yuta—klien Elys dan sahabat baik Mark—sudah tiba di kota ini sejak seminggu lalu untuk menyelesaikan proyek dengan tim Elys yang di handle langsung oleh Pradnya. Sepertinya Nyanya dan Yuta juga tertarik dengan satu sama lain, jadi Yuta memperpanjang staynya di kota ini. Mark menghembuskan nafasnya kencang.

"I gotta go to Bali but there's no flight today." ujarnya menghela nafas. Yuta menatap sahabat kesayangannya itu.

"I can take you there with my heli."

"What?"

"Yeah. I can take you along with Pradnya. I promise to her I'll take her on a helicopter date and I can drop you in Bali. What do you think?" tanya Yuta lagi. Mark mengerjapkan matanya. Saran dari sahabatnya ini benar-benar gila. Dia tahu sahabatnya ini salah satu crazy rich people yang dikenal tak pernah setengah-setengah dalam menggunakan uangnya dan ia tak suka jika kebaikannya ditolak. Sebuah kombinasi yang aneh. Tapi lelaki berambut panjang itu hanya menatap Mark sambil menyeruput es kopinya santai seolah apa yang diucapkannya bukanlah hal besar.

Mark tersenyum dan memeluk Yuta erat. Ia terharu. Walau jarang bertemu, Yuta selalu ada untuknya dan selalu siap membantunya dalam hal apapun.

"Thanks, bro. I owe you one."

"You don't owe me anything. I just love having you around, Mark."

***

Hanya dalam waktu dua jam, mereka benar-benar tiba di Bali. Untunglah hotel tempat Elys menginap punya helipad pribadi, jadi Yuta tak perlu repot-repot mencari tempat untuk mendaratkan helikopternya.

"Send me a super big dick keychain as a thank you." seloroh Yuta sambil tertawa terbahak-bahak ketika Mark bersiap turun dari helikopter. Mark terkekeh.

"I'll send you a truck of them. Thanks a lot, Yuta. You really helped me,"

"Gue titip salam buat Elys ya, Mark. Maaf gue ga bisa ikut lu jenguk Elys," ujar Nyanya. Seharusnya ia masih di kantor, tapi dengan dalih proyek pekerjaan, Yuta berhasil meyakinkannya untuk berkencan dengannya di helikopter pribadinya. Mark tersenyum dan mengangguk lalu lompat keluar dari helikopter dan berlari menuruni tangga tanpa melihat ke arah helikopter yang kembali lepas landas meninggalkan helipad.

Mark mengecek kembali ponselnya, memastikan alamat dan GPS yang dikirimkan Elys. Ia mengecek satu persatu bungalow lalu matanya tertuju pada bungalow paling besar dibanding yang lainnya. Setengah berlari ia menghampiri bungalow itu lalu ia melihat sekilas plakat tamu di depan pintu. Elysian - Arjuna.

[M] KALOPSIA | jaeminju markriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang