beta

2.1K 351 141
                                    

"Ada kelas offline nanti, cantik?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada kelas offline nanti, cantik?"

Felix menoleh sekilas dari permainan ponsel yang ditekuninya untuk mengangguk cepat, sebelum kembali fokus pada layar ponselnya. "Pendidikan Anti Korupsi, jam sebelas."

"Aku anter?"

Felix menoleh lagi, memperhatikan kekasihnya yang duduk di depan meja belajar menghadap layar laptop, rapi sekali dengan atasan kemeja putih, namun bawahannya dia masih memakai celana piyama Marvel hadiah Felix untuknya berbulan-bulan lalu. Felix tertawa kecil, "Kamu belum mandi."

"Kamu juga, kan."

"Males mandi," Felix akhirnya mengunci layar ponselnya dan melemparnya menjauh; berguling-guling di atas ranjang. "Gravitasi kasur ini kuat banget."

"Mandi, sana. Nanti telat ke kampus, lho."

"Malesssss," rewel Felix. "Aku ikut kelas yang online aja."

Jisung bangkit berdiri, menutup laptopnya sebelum menghampiri Felix di atas ranjang dan menarik tangannya agar bangun. "Ayo, bangun. Ikut kelas offline, kamu itu kebiasaan mager. Padahal dulu alasanmu pengen ngekos apa? Biar lebih deket sama kampus kalau offline, jadi nggak perlu PP sejam. Jangan rusak kepercayaan kak A'im sama papa ke kamu, Za."

Felix akhirnya duduk juga, meski dengan diiringi gerutuan keras; namun sejurus kemudian dia menyengir lebar. "Ciah, udah manggil papa aja nih Van."

"Papamu, maksudnya." Jisung mengoreksi, telinganya merah padam. Dia terkadang masih tidak terbiasa bahwa keluarga Felix begitu percaya padanya, hingga bahkan mengizinkan sang anak bungsu itu satu tempat tinggal dengannya saat mereka mendengar Jisung memilih tinggal di kos yang lebih dekat dari universitas mereka.

Kalau kata ayah Felix sih, "Supaya om lebih tenang karena Afi ada yang ngurus dan jagain. Dia kan penakut,". Namun menurut Abimanyu Chris Mahendra sang kakak, "Soalnya kita percaya lo nggak bakal aneh-aneh. Lo kan cupu, dikasih kesempatan aja bakal cari alasan buat nggak ngelakuin, apalagi kalau nggak dikasih kesempatan."

Jisung iya-kan saja biar cepat.

"Kamu nggak ada kelas?"

Jisung menghela nafas saat melihat kekasihnya sudah kembali meringkuk di atas ranjang dan memeluk guling, bertingkah seakan dia memiliki banyak waktu luang padahal kelasnya akan dimulai kurang dari sejam lagi. "Untuk hari ini udah selesai, tapi nanti aku ada kerja kelompok, boleh nggak? Pas kamu kelas kok, biar pas kamu selesai bisa aku jemput."

"Van, kamu tau aku juga punya motor kan? Aku udah lolos ujian SIM, lho. Udah nggak perlu dianter-jemput lagi. Kalau kamu ada agenda lain, aku berangkat sama pulang sendiri aja, nggak apa-apa, kok. Jangan repot-repot."

Jisung mengusak rambut Felix sebelum menunduk, menempelkan dahi mereka berdua. "Kamu banyak omong, ayo sana mandi biar nggak bau asem, terus aku anter ke kampus."

Dalliance [2/2] +JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang