16

14.5K 975 34
                                    

Warning! 18+

---Coffee---



Bulu kuduknya merinding ketika mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh Mark tadi. Gadis itu mendongakkan wajahnya keatas dengan bibir yang ia lipat kedalam ketika Mark mulai mengecupi, mengigit serta menghisap lehernya membuat banyak tanda kepemilikan di sana.

Setelah puas dengan membuat maha karyanya lelaki itu menjauhkan wajahnya menatap takjub pada tanda kemerahan yang merajalela di leher Haechan. Mark menyeringai dengan atensi yang kembali terangkat menatap kedua bola mata kecokelatan yang berada di hadapannya.

Tangannya yang semula menyentuh posesif pinggang Haechan kini berganti, mengusap lembut bibir berbentuk love milik gadis itu,Mark kembali mendekatkan wajahnya dengan perlahan.

Haechan bisa merasakan nafas Mark yang mulai menerpa wajahnya, hidung mereka bahkan sudah bersentuhan hingga membuat gadis itu mulai memejamkan kedua matanya.

Mark menghentikan aktivitas nya, bola matanya menatap kedua mata Haechan yang tertutup rapat, pandangannya menurun menatap lekuk tubuh gadis yang berada di rengkuhannya itu. Mark mengepalkan sebelah tangannya, kembali mengingat dimana Pria itu menyentuh tubuh Haechan ketika memeluknya. Lelaki itu semakin mencengkram lebih kuat kedua pergelangan tangan Haechan membuat si gadis meringis hingga kembali membuka kedua matanya.

"Mark~, " Belum selesai Haechan menyelesaikan kalimatnya. Pemuda itu lebih dulu menggendong tubuh Haechan di pundaknya, layaknya sebuah karung beras gadis itu berusaha melepaskan dirinya dengan cara memukul punggung kekar milik lelaki itu. Namun, seperti tidak merasakan apapun Mark terus berjalan dengan langkah yang tidak goyah sedikit pun.

Sampainya di depan pintu apartement, Mark menendang kuat pintunya hingga terbuka lebar. Haechan yang mendengar suara tendangan itu'pun sampai ter lonjak kaget.

Kemana Mark akan membawanya? Kenapa lelaki itu terlihat sangat smosi. Haechan takut sungguh, melihat sifat lain dari seorang Mark Jung hari ini cukup membuatnya sangat ketakutan.

Mark membuka pintu kamar mandi, berjalan kearah shower lantas segera menurunkan tubuh Haechan. Menyalakan air shower hingga setelahnya Mark menyudutkan tubuh Haechan ke tembok kamar mandi, mengunci pergerakan gadis itu membiarkan dinginnya air yang menerpa kulit permukaan mereka.

"Mark-, '

"Siapa Haechan, siapa Pria itu, siapa lelaki yang dengan kurang ajarnya memeluk mu itu? Siapa lelaki yang kamu ajak mabuk semalam hm? Siapa?! "

Tubuh Haechan terlonjak ketika mendengar suara nada Mark yang meninggi di akhir. Kedua mata sipit milik pemuda itu menyorot tajam kedua matanya dengan pandangan yang berkabut emosi.

"Di- dia Sungchan. " Jawabnya dengan suara yang bergetar.

Mark menyeringai, kepalanya mengangguk beberapa kali.

"Ahhh, jadi lelaki itu Sungchan, lelaki yang telah berhasil membuat mu memperlihatkan lekuk tubuhmu padanya? Kamu menjual diri padanya Nona? "

"Mark Jung! " Nafas Haechan memburu, hatinya terasa tercubit mendengar penuturan yang di lontarkan pria di depannya itu.

Apa Haechan terlihat seperti wanita penggoda dimatanya?

"Berapa hargamu? Biar saya yang membelinya. "

"Mark!! "

Mark menggeretakan giginya, kedua tangannya kini menyentuh pundak milik Haechan meremasnya dengan kuat membuat sang empu meringis. Gadis itu memberonrak, memukul keras dada bidang milik Mark beberapa kali hingga pada akhirnya lelaki itu menarik kedua lengan Haechan menaruhnya di sisi kepala gadis itu dengan masing-masing tangan Mark yang mencengkram kuat pergelangan tangannya.

Cᴏғғᴇᴇ • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang