Keheningan menyelimuti mobil Heeseung malam hari itu. Selepas ia "menyelamatkan" Mirae dari Jake, gadis itu sama sekali tidak membuka mulutnya. Ia hanya menatap kosong kendaraan berlalu-lalang dari jendela mobil Heeseung.
"Setel radio aja, Rae," ujar Heeseung mengusir keheningan.
Mirae menghela nafas panjang.
"Gapapa, Hee. Aku lagi pengen yang sepi-sepi," balas Mirae.
"Heeseung nanya ke Mirae boleh?" tanya Heeseung. Ia hanya berusaha mengusir kecanggungan diantara mereka.
Mirae mengangguk pelan.
"Lagi suka lagu apa, Rae?" tanya Heeseung.
Mirae menepuk-nepuk dagunya, berpikir sejenak.
"Aku lama enggak dengerin lagu, sih, Hee...," jawab Mirae.
"Kenapa? Lagu bisa bikin relaks, loh," balas Heeseung.
"Yahh... Mana bisa aku relaks kalo begini kejadiannya," sahut Mirae.
Heeseung mendengus panjang.
"I'm sorry, Rae," ucap Heeseung.
"Kenapa?" tanya Mirae bingung.
"Gue ikut sedih lihat kehidupan lo yang berubah karena cowok sialan itu dateng," jawab Heeseung dengan tatapan tetap fokus ke ramainya jalanan malam hari itu.
Mirae tersenyum miris.
"Enggak perlu kasihan. Aku juga enggak tahu Jake sebenarnya siapa," sahut Mirae.
"Kenapa bukan Jay yang jemput?" tanya Heeseung.
"Enggak bisa dihubungin," jawab Mirae.
Tu cowok sok-sokan marahin gue tapi Mirae butuh malah ilang, pikir Heeseung. Apa dia masih sedih karena pertanyaan Niki sama Jungwon ya?
"Hee, stop!" Mirae menepuk lengan kiri Heeseung saat laki-laki itu tidak menginjak rem di saat lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah.
"Mian," ujar Heeseung dengan jantung berdegup kencang.
"Kamu mikirin apa, sih?" tanya Mirae. "Lagi di jalan jangan bengong."
"Iya, Rae... Maaf," balas Heeseung.
"Maaf ya aku ngerepotin," ucap Mirae.
Heeseung menggelengkan kepalanya.
"Buat gue lo enggak pernah ngerepotin. Jay percayain gue buat jagain lo, jadi gue bakalan jaga lo dengan baik," elak Heeseung.
Mirae tersenyum tipis.
"Awas ya kalo aku kenapa-kenapa karena kamu bengong. Aku marah sama kamu," ancam Mirae.
Heeseung terkekeh geli.
"Engga Rae... Maaf, tadi lagi sekelebat ada pikiran masuk," ujar Heeseung.
"Makanya kamu cerita kamu mikirin apa," pinta Mirae. "Biar enggak kepikiran."
Heeseung menggeleng. "Nanti jadi lo yang kepikiran."
Mirae mencemberutkan bibirnya.
"Lo mau balik ke rumah apa ke rumah Jay, Rae?" tanya Heeseung.
Mirae terdiam.
"Rae?" Heeseung menoleh ke arah Mirae.
"Aku enggak mau pulang," ujar Mirae.
"Loh? Kenapa?" tanya Heeseung kaget.
"Pokoknya enggak," jawab Mirae.
"Terus lo mau tidur dimana, Rae? Masa enggak mau tidur?" tanya Heeseung. "Nanti dicariin Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fanfic[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...