chapter 21

660 62 1
                                    

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Jimin melihat jungkook membawa satu koper besar pakiannya

"Aku ingin menginap" ucap lesu Jungkook

Jimin kembali memiringkan kepalanya saat tidak puas mendapatkan jawaban dari jungkook, pasalnya kekasihnya itu sudah sering menginap di apertemennya tapi hari ini jungkook terlihat aneh.

Yah dia terlihat sangat rapu dan memiliki banyak pikiran.

Jimin mendekati jungkook yang sudah duduk di sofa ruang tamu.

"Apa ada masalah di rumah sakit?"

"Tidak"

"Lantas mengapa kamu menekuk wajahmu seperti itu?"

Jungkook menghadap Jimin lalu membaringkan badannya dan kepalanya di letakan pada Pangukan Jimin.

"Aku butuh vitamin, untuk beberapa hari atau mungkin Minggu, jadi aku datang untuk mendapatkan vitamin itu sekarang?"

"Vitamin kepalamu? Kamu hampir tiap hari denganku, terus menempel seperti tumbuhan inang, jangan bicara seolah-oleh kamu sudah tidak melihatku selama sebulan, ah kamu pernah menghilangkan beberapa Minggu dan kamu baik-baik saja bukan?"

Jungkook menarik segaris senyuman di bibirnya, Jimin kembali dalam mode kesalnya setiap mengingat masalah yang di buat oleh Jungkook akibat kelabilannya.

"Kamu mengatakan aku parasit? Come on sayang, aku suamimu wajar jika aku melekat tiap hari padamu dan juga aku sudah minta maaf berulang-ulang atas kebodohanku itu, bisakah kamu melupakannya hmm?" Ucap Jungkook setengah merajuk

Jungkook dalam mode manjanya.

Jungkook menarik tangan Jimin lalu mengecupnya beberapa kali

"lalu Katakan dengan jelas jungkook, aku tidak bisa mengerti kamu sekarang seperti itu, tidak bisakah kamu mempercayaiku?"

"Sayang aku bukannya nggak mau cerita, aku ingin cerita, sebenarnya aku ingin mengajakmu pergi untuk beberapa waktu tapi kamu pasti tidak setuju, karena tidak mungkin kamu meninggalkan pekerjaanmu disini"

Jungkook menarik napas dalam membuatnya rileks lalu menjelaskan pada Jimin apa yang terjadi.

"Sayang tadi mama menelpon, kakek lagi sakit dan aku harus ke Amerika untuk menjenguknya"

"Apa sakit kakek parah?"

"Aku tidak tau, sepertinya cukup serius, karena mama terdengar sangat sedih dan khawatir saat di telpon"

Jimin mengelus rambut jungkook, dia menengkan kekasihnya itu pasalnya kekasihnya itu tidak pernah Terlihat sesedih ini"Sebaiknya kamu memang harus pergi, mengingat kondisi kakek mungkin saja parah, apa perlu aku ikut menemanimu?" Tanya Jimin memastikan, walaupun Memang dia nggak mungkin benar-benar pergi untuk menemani Jungkook setidaknya dia membuat hati Jungkook menghangat di tengah kekhawatiran tentang kondisi buruk kakeknya.

"Tidak sayang, kamu harus tetap disini tapi kalau aku lama, kamu bisa menyusul ke sana, aku pasti sangat merindukanmu saat di Amerika" jungkook membenamkan wajahnya di perut Jimin dan kedua tangannya memeluk pinggang Jimin erat.

"Jika kamu rindu kamu bisa menelpoku atau Vidio call, tapi aku pasti akan menyusulmu jika kamu lama disana" jawaban pasti Jimin, tidak ada salahnya sekarang dia mengeluarkan apa yang ada di pikiran dan hatinya, karena memang Jimin nggak mungkin bisa di tinggal Jungkook lama-lama walaupun Jimin tak yakin apa tanggapan keluarga Jungkook tentang anak semata wayang mereka memiliki kekaksih pria dan yang tidak setara dengan mereka.

Ya Jungkook Memang dari keluarga berada, kalian masih ingatkan tentang museum milik Jungkook yang begitu megah?
Aku yakin kalian pasti mengingatkan, dimana Jimin untuk pertama kalinya terbangun dan menyadari ada yang tidak beres dengan kepribadiannya.

Bipolar (Jikook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang