14

98 6 0
                                    

"Wih bau-bau mie nih," Aurora langsung keluar kamar begitu mencium aroma kesukaannya.

Reza yang sedang asik makan mie langsung dengan cepat menyembunyikan mangkok mie tersebut.

"Lu abis makan mie, Ja?"

"Enggak." Jawab Reza cepat.

Aurora mengendus. "Bohong banget," lalu membuka penutup makanan yang berada di meja. "Ini—"

Reza langsung menarik mangkok yang berisi mie kuah tersebut. "Punya gua," katanya.

Aurora duduk di sebelah Reza. "Bagi yaaa? dikiiit doang," pinta Aurora.

"Gak mau ih, bikin sono sendiri."

"Gak mau, males. Mau punya lu ajaaa, ya ya ya?" Aurora memaksa.

"Gak mau kaaa," jawabnya.

"Ih dikit doangggg," Aurora tidak menyerah.

"Beneran dikit tapi ya?" Tanya Reza tajam.

"Iyaaa Ejaaa adek gue yang sekarang udah gak manja," lalu Reza menyerahkan mangkok mienya.

"Sedikit ajaa!" Ulangnya dengan tegas.

"Iya ih, bawel." Aurora makan suapan pertama, hanya sedikit. Namun pada suapan kedua —hampir seluruh mienya ia makan.

"Tengkyu brader, gue mau nyari Calvin dulu." Pamitnya langsung bergegas keluar.

"KAK RORAAAAAAA! MIE GUA SISA SESUAP IHHHH!!" Kesal Reza sambil berteriak, Aurora tertawa puas saat sudah di luar rumah.

"Ejaa sayang, jangan teriak-teriak. Abis diapain sama Au, hm?" Tanya Zara lembut, ia habis berbelanja di tukang sayur yang lewat. Dan Aurora keluar rumah sambil tertawa, apalagi penyebabnya jika bukan habis meledeki adik satu-satunya.

"Liat nih mi, mie aku sisa sesuap gara-gara dipinta kak Rora padahal katanya tadi dia cuman minta sedikit tapi malah makan segaban," adu Reza.

"Yaudah mami bikinin lagi buat kamu, ya?" Reza mengangguk semangat dengan tersenyum.

~•~

"Calvin pustt ck ck pushii puss Calvin pushhh," panggil Aurora di sekitar perumahannya.

"Meow," Aurora langsung menajamkan pendengaran serta penglihatannya.

"Meow meow," Aurora melihat semak-semak yang bergoyang ia pun langsung berseru.

"CALVIN SAYANG AKUUUU!" Teriak Aurora.

Dua dari tiga laki-laki yang sedang berjalan di daerah tersebut menoleh ke belakang.

"Lu punya pacar, Vin?"

"Ngawur," jawabnya santai.

"Tapi ada yang manggil 'calvin sayang aku' gitu," ucap salah satu diantara mereka.

Mereka bertiga menoleh —fokus menatap seorang gadis yang sedang grasak grusuk di semak-semak.

"Itu bukannya kak Ara, ya?"

"Lah iya, ngapain dia?"

"Nah ketemu! Utu utu, Calvin kesayangan akuuuuu. Tum dulu tumm, mwuahhhh." Aurora menggendong dan menciumi Calvin, kucingnya.

"Meow meow,"

"Hahaha namanya sama kayak lu, Vin."

"Anjer kok lu yang malu sih, pipi lu merah hahaha!" Kedua laki-laki tersebut langsung menertawakan Calvin yang bersemu.

Calvin berjalan meninggalkan dua temannya yang sedang asik tertawa. "Woi tunggu Vin, jangan ngambek hahaha."

"Calvin denger ada yang ketawa gak tadi?" Tanya Aurora pada kucingnya.

"Meow meow,"

"Ohhh, mereka siapa?" Aurora bertanya sambil berjalan ke rumahnya.

"Meoww meow meow meow,"

"Oh iya gak gak, udah laper? Yaudah yuk pulang, kita makan."

"Meow meowww,"

•Older Me•

Part ini agak gak jelas iya gak sih maapin huhuuuu

btw au itu dibacanya bukan aw gitu ya tapi a u atau awu, okey? 😭👍

salam jodoh, rangurlazy

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang