Memilih Aku

426 81 6
                                    

"aku tahu apa yang kamu lakukan hanya terpaksa, tetapi apa salahnya bila aku menyukainya"

Malam ini tepat di ruang tengah terlihat dua orang yang tengah bermain game untuk menunggu seseorang datang membawakan makanan. Anrez dan Aurel tengah bermain game online untuk menghilangkan rasa lapar yang sudah tak terkira ini.

"Ah kamu jangan maju dulu, nanti mati nanges" Omel Anrez yang sedari tadi Aurek begitu nafsu untuk mematikan lawannya.

"Ya mangkanya kakak jangan jauh-jauh dari aku, biar akunya nggak mati"Protes Aurel.

"Ya emang gitu mainnya, gimana sih kamu"

"Kok nyalah in aku, harus nya kaka dong galah sama adiknya"

"Iya nanti kalo aku nggak nge buff malah mati kitanya"

Suara bertengkah karena mabarpun terdengat hingga depan rumah. Beberapa karyawan yang berkerja di rumah tersebut pun heran dengan kedua manusia yang tengah bertengkar hanya karena game. Tetapi hal itu sudah menjadi kebiasaan dari Aurel yang selalu marah-marah sendiri bila kalah saat main game. Dan ujung-ujungnya di akhir'i dengan saling ngambek satu sama lain.

"UDAH LAH AKU NGGAK MAU MAIN SAMA KAK ANREZ LAGI, CAPEK!!!" Teriak Aurel tak terima dengan kekalahannya. Anrez yang di samping Aurel pun terlonjak kaget dengan Teriakan Aurel yang tiba-tiba.

"Asgafirullah, kagek kak"kata Anrez dengan mengelus dadanya.

Hingga tiara pun yang baru saja datang dengan menenteng kresek yang berisikan dua nasi goreng pun juga terlonjak kaget dengan hal itu.

"Astaga, kenapa tuh anak" kaget Tiara dengan membuka pintu.

Hal pertama yang Tiara lihat ialah Aurel sedang mengebuki Anrez dengan bantak yang berada di ruang tengah tersebut. Aurel mengebuk'i Anrez dengan membabi buta hingga tak menyadari bahwa Tiara melihay oertengkaran itu layaknya menonton Tv dan melihat siapa yang menang.

Aurek yang baru saja menyadari kehadiran Tiara pun segera menyudahi perkelahian tersebut dengan Anrez yang menunjukkan dua jari tangannya menandakan bahwa ia mengajak damai.

"Kok udah bertengkarnya, lanjut ding lagi seru nih kayaknya" kata tiara dengan senyum smirk nya.

"Sejak kapan kakak ada di situ?" Tanya Aurel dengan wajah cengo nya.

" Sejak kalian mulai bertengkar" kata Tiara dengan meletakkan bungkus nasi goreng dan segera pergi ke kamarnya katena begitu lelah dengan legiatan hari ini yang begitu banyak menguras energinya.

"Eh ini apa ti?" Tanya Anrez yang melupakan tadi sebelum bermain game ia semoat menelfon Tiara untuk membelikam makan untuknya dan Aurel.

"Titipan lo" jawab Tiara tanpa melihat ke arah Anrez dan tetap menuju kamarnya.

"Dih serem juga ya kalo buat ibu negara marah nggak lagi-lagi deh, eh tapi seru juga kalo tiap hari jail in tuh anak kayak ada bahagia tersendiri bagi gue hahah"batin Anrez yabg melihat Tiara tadi sangat kesal dengan ulahnya.

Anrez dan Aurel pun segera memakan nasi goreng tersebut sebelum masuk ke kamar masing-masing untuk mengistirahatkan diri. Karena besok memiliki kegiatan masing-masing yang mungkin bisa saja sangat menguras energinya.

"Good night kak Anrez , jangan lupa bua'in aku keponakan ya semangat" kata Aurel dengan mengejek Anrez. Aurel cukup tahu dengan masalah Tiara dan Anrez yang menyebabkan mereka bersatu. Aurel bukan anak kecil yang dengan mudaj di bohong'i. Ia sudah tahu semua nya dan lebih menggenaskan lagi baru dua hari menikah mereka sudah tak tidur bersama malah menghabiskan waktu dengan teman masing-masung yang sangat sulit di mengerti bagi Aurel.

Memilih Aku (TIREZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang