Author POV
"Sudah satu minggu sejak kejadian itu. Apa kau tak merindukanku, hm?" ujar seorang pria yang sedang duduk di samping gundukan tanah.
"Kau tau? Aku sangat sangat sangat merindukanmu" dia mengusap batu nisan yang tertancap di sana dan mengecupnya.
"Hah, rasanya aku mau menyusulmu sekarang juga" pria itu tersenyum miris.
"Hei! Berhentilah berbicara sendiri. Sudah seperti orang gila saja" seorang gadis berjalan mendekat ke arah pria itu. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada pria itu.
"Aku memang sudah gila, Kate" pria itu tertawa hambar. gadis yang disapa Kate itu pun tersenyum.
"Hai, Bella! apa kabar kau di sana?" ucap Kate dan menaruh bunga mawar putih di makam Bella.
"Sudah mau hujan, aku harus pulang sekarang. Aku akan mengunjungimu lagi, Bella. Ayo, Kate!" pria itu bangkit dari duduknya lalu menaruh sebuah kalung yang indah di atas makam itu.
"Good bye, Bella"
Mereka pun meninggalkan makam itu. Mereka memang memilih untuk berjalan kaki dari pada menggunakan mobil atau kendaraan semacamnya. Berkali-kali Kate membuat lelucon dan berkali-kali juga Josh-pria itu-tertawa.
"Lelucon yang bagus, Kate. Tapi jauh lebih lucu lagi kalau Bella yang membuatnya, iyakan?" Kate hanya mengangguk dan tersenyum hambar mendengarnya.
"Kita sudah sampai. Nah, sekarang masuklah. Aku pulang dulu, bye"
Kate berlalu masuk ke perkarangan rumahnya tanpa melihat ataupun membalas lambaian tangan Josh. Dia pun masuk ke salah satu mobil yang terparkir di garasi rumahnya.
"Selalu Bella, Bella, dan Bella! Kau menyakitiku! Kau membuatku sakit, Josh! Dan kau harus bertanggung jawab atas itu!!"
Kate keluar dengan mobilnya. Kali ini dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia tersenyum saat melihat targetnya, Josh yang akan menyebrang.
SRRAAAKKK!!!!!!!
Baru saja beberapa langkah Josh menyebrangi jalan, mobil Kate sudah lebih dulu melaju menabrak tubuhnya. Kate tersenyum puas melihat Josh yang tergeletak di jalan dengan darah yang memenuhi tubuhnya.
"Ku harap kau mati, Josh Devine!"
Kate POV
Hebat sekali pria ini, sudah ku tabrak masih saja hidup. Apa dia memiliki 12 nyawa? Ha! Seperti kucing saja. Walaupun dia koma, tapi tetap saja dia hidup. Lagi pula percuma saja hidup kalau hanya tidur dan tidur? Lebih baik matikan?
"Kate, aku akan pergi ke bawah untuk mengisi perut. Apa kau mau ikut?"
Bagus, Niall akan pergi ke bawah. Itu artinya aku bisa lebih leluasa untuk menyiksa Josh.
"Tidak usah, kau saja"
Niall hanya mengangguk dan berlalu keluar dari ruang rawat ini.
"Kurasa hanya kita berdua yang ada di sini, Josh"
Aku berjalan mendekat ke arah ranjangnya. Aku mengelus pipinya dan mencubitnya dengan keras. Sedikit ada bekas biru di pipinya akibat cubitan kerasku.
"Kenapa kau hanya bisa mencintai Bella? Kenapa tidak mencintaiku?"
Aku mencabut selang oksigennya. Terlihat di monitor detak jantungnya menurun cukup drastis. Sedikit tidak sabar untuk membuat jantungnya tidak berdetak lagi, aku pun mencabut selang infusnya dengan kasar.
Author POV
Detak jantung Josh benar-benar menurun sekarang. Kulitnya juga mulai bertambah dingin dan pucat. Nafasnya pun sekarang sudah tidak beraturan lagi.
"Aku yakin sebentar lagi kau akan mati. Tapi sayangnya aku ingin kau mati dengan cepat"
Kate mengambil pisau yang digunakannya tadi untuk memgupas buah dan menancapkannya tepat di jantung Josh. Darah mulai mengalir keluar dan seketika jantung Josh pun berhenti.
"Sakit bukan? Aku juga begitu sakit saat kau selalu menggumamkan nama Bella Josh! Tapi sekarang rasa sakit itu sudah terbalaskan!!"
Kate mencabut pisau itu dan kembali menancapkan nya.
"Kate?! Apa yang kau lakukan?!"
"Niall?!"
Niall kaget saat melihat Kate yang berlumuran keringat juga darah. Dia sungguh tak menyangka temannya tega membunuh temannya sendiri.
BRAAAKKK!!!
"ANGKAT TANGAN! JATUHKAN SENJATA ANDA!"
Tanpa di sangka polisi datang dan langsung memborgol tangan Kate.
"Apa yang kalian lakukan?! Lepaskan tangan kalian!! Lepaskan aku!! LEPASKAN!!"
Kate memberontak dan terus berteriak. Sedangkan Niall, pria itu hanya terdiam melihat sahabatnya itu di seret oleh polisi.
Flashback
"Aku yakin sebentar lagi kau akan mati. Tapi sayangnya aku ingin kau mati dengan cepat"
Samar-samar Niall mendengar suara yang ia yakini berasal dari kamar rawat Josh. Semakin dia mendekat semakin jelas juga suara itu terdengar. Dengan cepat dia memencet beberapa angka yang langsung terhubung dengan kantor kepolisian.
Niall pun melapor bahwa ada seseorang yang mencurigakan di kamar rawat temannya dan ingin membunuh temanya. Setelah menutup telponnya, Dia membuka pintu itu dengan sangat pelan dan melihat ke dalam. Dia sangat kaget melihat keadaan di dalam kamar rawat Josh.
Wanita yang di cintainya, Kate sedang membunuh Josh yang merupakan sahabat mereka. Makanan yang dibawanya untuk Kate pun jatuh.
"Kate?! Apa yang kau lakukan?!"
"Niall?!"
BRAAAKKK!!!
"ANGKAT TANGAN! JATUHKAN SENJATA ANDA!"
Polisi pun datang dan langsung menangkap Kate. Niall diam dan tak dapat melakukan apa pun saat melihat wanita yang dicintainya di seret seperti itu.
"Maafkan aku, Kate. Mungkin ini yang terbaik untukmu, maaf"
END
ANEH BANGET NGGA SIH? HEHEHE MAAF DEH! NANTI BAKAL ADA EPILOGNYA, SOALNYA KAYAKNYA NIALL ITU NGGA ADA PERAN BANYAK. NAH NANTI DI EPILOGNYA LEBIH BANYAK KE NIALL..
THANKS FOR READ! JANGAN LUPA BUAT VOMMENTS GUYS!
SEE YAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Last day
Mystery / Thriller"Apa yang mau kau katakan dihari terakhirmu?" . . NiallHoran and JoshDevine story © 2015 by Venny Innayasari [slow update]