Guys, komen dan vote yukkk. Satu komen dan vote sangat berharga bagi author. Hal itu bisa jadi penyemangat loh buat aku❤️
100 komen aku update yaa, kalo ga nyampe 100 komen kemungkinan aku ga update
Btw, mending makan seblak atau indomie kuah yaa?
Happy reading!❤️
"Gue collab sama lo mantep, Juna. Gue anak piatu, lo broken home," tutur Avram.
Arjuna cuma ketawa. Dia tahu orang kayak Avram cuma mau menutupi kesedihan dengan candaan. Dia juga sama, kok, kayak gitu.
"Anjir, gelap!" seru Dian.
"Yeu, daripada lo ortu lengkap tapi kagak nikah," balas Arjuna.
"Di luar biasa gitu, anjir. Kasarnya gue anak di luar nikah," ungkap Dian.
Kiara menepuk bahu Dian. "Tenang, Dian. Semua anak berhak bahagia, entah dia anak di luar nikah atau bukan. Kita semua sama, yang membedakan hanya proses lo sampai bisa lahir ke dunia."
"Ini yang gue suka dari Kiara, gue sempet naksir dia sekaligus buka pintu untuk hancurin keluarga gue ya karena dia bijak dan cerdik dalam menanggapi sesuatu. Dia gak peduli awalnya dicap bodoh sama orang, yang penting hasil akhirnya," ungkap Arjuna menatap Kiara seraya tersenyum.
"Tai lo muji pacar gue, simpen aja opini gak berguna lo, anjing," ketus Avram, membuat Kiara terkejut pacarnya ternyata sekasar dan pencemburu.
Kiara langsung mengusap punggung Avram, menatap heran cowok itu. "Avram, kok, kasar gitu?"
"Gak suka kamu dipuji sama cowok lain, kesel," balas Avram mencebik kesal.
"Kalo aku dipuji sama Papa aku boleh?" tanya Kiara.
Avram berdecak malas. "Boleh, lah! Kalo gak boleh, nanti aku gak direstuin. Tapi, kan, masalahnya Arjuna bukan keluarga kamu, gak boleh ada cowok selain keluarga kamu yang muji atau naksir kamu."
"Ya Tuhan ... kalopun mereka naksir aku, hatiku cuma buat kamu, Avram."
"Anying, geli banget!" Arjuna bergidik geli.
"Gak tau, males pengen beli truk!" seru Avram sudah terlanjur kesal.
"Kayaknya karena Arjuna mantan lo, jadinya dia rada sensi, kalo cowok lain yang muji mungkin gak semarah ini." Dian berspekulasi.
"Siap yang paling tau!" balas Avram.
"Tapi, gue bener, kan?" tanya Dian.
Avram mengangguk. "Bener."
"Yaelah, santai, Bro. Gorok leher gue kalo gue sampe ngerebut Kiara dari lo." Arjuna menenangkan Avram.
"Awas kalo lo bohong," ancam Avram menunjuk wajah Arjuna.
"Iyeee," jawab Arjuna pada akhirnya.
"Raraaaaa, peyukkkk!" Avram merentangkan tangan sembari memajukan mulutnya.
Kiara berdecak heran melihat tingkah Avram, namun ia tetap memeluknya. Ia mengacak gemas surai Avram. "Aduh, pacarku sayanggg, ngambek terus kerjaannya."
"Sumpah, geli gue ngelihat cowok tatoan dan badan gede clingy gini," sinis Arjuna.
Avram menengok pada Arjuna. "Love language orang beda-beda, ada yang suka dipeluk doang udah girang, ada yang kudu main di kasur mulu baru girang."
Jleb!
Arjuna benar-benar tersindir. Siapa suruh nyindir orang, padahal dirinya suka tidur sama cewek?
KAMU SEDANG MEMBACA
Doom (On Hold)
General Fiction"Kalo mantan kamu gak brengsek, aku gak bakal buat kalian putus." Tato di dada menjadi ciri khas Avram Barata, anggota geng motor Conal itu jatuh hati pada Kiara, pacar Arjuna. Bajingan itu merupakan anak dari Mahardika, musuh Papanya yang membuat P...