Berita Panas

6 2 0
                                    

Haiii Sobat!!! buat kalian yang baca cerita ini semoga kalian suka ya. jangan lupa baca dari awal cerita sampai endingnya juga. ikutin terus ya perjalanan cinta Dena & Danu!!! Happy Reading :)


"Sumpah. seru banget nih kalo dijadiin sinetron"

"HAHAHA"

"Udah kaya KDRT aja"

"Wah kayanya, tuh pipi udah kaya pake blush on"

"Lah emang selebam itu ya?"

"Ya, keliatanya sih gitu"

"bukan lebam lagi sih, tapi bengkak yang ada"

Danu saat memasuki ruang kelasnya. Semua orang sibuk menatap pada layar Handpone, entah tayangan apa yang mereka lihat. Kini membuat mereka terpukau, ataupun tertawa lebar, namun Danu tidak menghiraukannya sama sekali.

Lalu Danu melangahkan kakinya menuju bangku yang berada disamping Kellen.

"Dan. Lu kenapa sama pak Toni?" tanya Kellen penasaran.

"Bisa diem gak lu?!" balas Danu berdecak sebal.

"Gue malu anjirrr..."

Yang jelas, saat itu dirinya sangat kesal sehingga hatinya tergoncangkan saat mengingat hukuman yang membuat dirinya malu.

Tiba-tiba seseorang menyahuti Danu. "Eh Dan lu gak mau liat apa, tayangan lu yang trending lagi?" tanya bobi polos. Bobi salah satu teman kelasnya, yang mempunyai badan besar dan pipi chubby.

Lalu ia datang secara polosnya dan memperlihatkan ponselnya tersebut. Danu menyipitkan matanya seketika. Dan ternyata tayangan yang sedang dilihatnya itu adalah video kejadian dimana dirinya saat bertengkar dengan Dena lalu ia ditampar disekeliling banyak orang, dan yang lebih parahnya lagi video tersebut beristrumen rossa berjudul "hati yang kau sakiti" dengan pasti orang melihatnya seperti drama ataupun sinetron KDRT. Jadi tak heran jikalau video ini membuat dirinya trending lagi.

"Ngomong-ngomong pipi lu bengkak gak sih?" celetuk bobi seketika. Tetapi Danu tidak meresponnya sama sekali.

Lalu tiba-tiba,,,

Bruukkkkk

Suara hentakan meja terdengar begitu keras dan membuat seisi ruangan tertuju padanya.

"Jawab jujur semua, siapa yang buat video ini?!" tanya Danu pada semua orang, sambil menunjukkan video yang dilayar ponselnya.

Semua terdiam bungkam, tidak ada satupun yang mengaku, karena memang mereka tidak tahu siapa pelaku tersebut.

Danu tidak Menyerah. Namun pada akhirnya ia terus melontarkan kata "Denger semua, kalo kalian pengen ngetrend, gak harus kan gini caranya, sampe harus ngejatuhin harga diri orang?!" ancam Danu, membuat suasana hening seketika.

"Ingat, kalo sampe gue nemuin siapa pelakunya. Gue gak akan segan-segan kasih pembalasan!" ancam Danu.

Terkadang Danu terpandang baik dan asyik kalo udah dekat, namun orang merasa takut jika sudah menghadapi amarahnya.

Suara hentakan heels-nya sudah terdengar, semua anak-anak sudah bisa menebaknya pasti "Wei bu Vita datang!" sahutnya lantang.

Danu dengan refleks, berlari kearah tempat duduknya lagi. "Gue bakal bantuin lo buat nyari siapa pelakunya" bisik Kellen, Danu pun mengangguk menyetujuinya.

"Gue juga bakal bantuin lo Dan" bisik Joni juga dari belakang.

"Gue gak butuh bantuan lo, tapi gue butuh pertanggung jawaban lo" balasnya ketus.

"Gue harus tanggung jawab apa Dan?" Joni mengernyitkan dahinya.

Danu berbisik pada Joni, entah percakapan apa yang membuat keduanya tertawa. lalu disaat ruangan hening seketika. Bu vita menyoroti kedua bola matanya pada Danu dan Joni secara tajam.

"Danu, Joni! Kalian bisa diam?. Kalo gak, kalian silahkan keluar sekarang" sentak bu Vita.

"Iya bu" jawab Danu dan Joni secara bersamaan.

Backstreet Dena & DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang