1

154 19 4
                                    

hahhh

shi qing xuan menghela nafasnya lega ketika dia dan beberapa orang asing yang sudah menjadi keluarganya selesai membantu menahan array untuk mengalahkan musuh xie lian dan hua cheng.

Mereka pun kembali ke tempat kumuh dimana gubuk mereka berada lalu bergegas pergi ke gubuk mereka masing-masing begitu pula dengan shi qing xuan yang mana sudah tinggal beberapa bulan didalamnya itu.

Setelah berada di atas futon tipis nya shi qing xuan kembali membayangkan beberapa percakapan singkat dengan xie lian yang berisi pengakuan tak nyata.

Ia yang mengaku tak di apa-apa kan oleh he xuan setelah kematian gege nya.

Tentu saja shi qing xuan tidak mungkin mengatakan yang sebenanya dengan xie lian tentang dirinya yang sebenarnya bukan di bebaskan tetapi melarikan diri dari cengkraman he xuan, mengingat hubungan hua cheng dengan he xuan yang masih sesama dari klan iblis.

Semilir angin lewat dari celah-celah atapnya yang mulai merenggang ntah mengapa menambah kata sepi didalam ruangan kecil yang sudah hening. Tanpa sadar jemari shi qing xuan sudah mendarat diatas perut datarnya, mengelus pelan seakan akan mereka masih ada didalam.

Fikiran shi qing xuan seperti kerasukan sesuatu yang mana membuatnya kembali memikirkan kejadian itu, kejadian yang masih sangat melekat di fikiran nya.

Flash back

He xuan dengan netra gelapnya memandang Shi qing xuan yang saat itu tengah dirantai. Shi qing xuan memperhatikan sosok yang seharusnya tidak asing baginya, tapi sekarang sosok asing itu semakin mendekat dengan beberapa langkah yang ia ambil.

He xuan berdiri tepat di hadapan shi qing xuan yang tengah mengunci netra gelapnya.

" apakah pendeta kata-kata kosong menyeramkan? "

Nada suaranya dingin dan tenang tapi shi qing xuan hanya menatapnya hampa. Ia berfikir sejak kapan terakhir kali ming yi berbicara dengannya dengan sangat dingin.

Ia masih menganggap sosok di hadapannya itu sebagai sahabat nya ming yi dan bukan iblis air hitam he xuan.

Setiap kata-kata yang di ucapkan he xuan begitu tajam seperti pisau menusuk tepat di hati orang yang mendengarkan nya. Ia sengaja mengatakan semua itu agar shi qing xuan mendengarnya.

Meskipun sebenarnya shi qing xuan sudah mengetahui semua nya ia masih menundukkan kepalanya merasa seperti ia takkan bisa mengangkat nya lagi seumur hidupnya di hadapan orang ini. Apalagi ketika he xuan menyalahkan nya atas ketidaktauhannya atas kejadian yang menimpa he xuan akibat ulah kakak kandungnya.

" kau memang tidak tau waktu itu, tetapi apakah kau masih begitu bodoh sampai sekarang?! " He xuan menambahkan.

Shi qing xuan seharusnya sadar mengapa hal hal menjadi begitu baik secara tiba-tiba dimasa lalu, tapi ia tak pernah memikirkannya lantaran kakaknya shi wu du yang mana menyuruhnya untuk tenang dan tak memikirkan hal hal aneh.

Shi qing xuan mendongak dan berkata dengan suara bergetar

" ming-xiong aku.... "

" Diam!!! " he xuan membentak nya sambil menatapnya tajam.

Wajahnya nyaris di penuhi dengan kekejaman, dan itu tak luput dari pandangan shi qing xuan, ketika itu juga ia merasakan getaran dingin mengalir di seluruh tulang-tulang nya.

Di sisi lain he xuan sudah berulang kali berkata kepada nya ketika ia masih berpura-pura menjadi Ming yi untuk tidak ikut kakak nya dalam ujian kenaikan itu tapi shi qing xuan tak mendengarkan dan akhirnya berakhir disini, di ruang tahanan, terjebak bersama kakak tercinta nya.

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang