Alisha seharusnya menyadari, jika Sabian bisa meninggalkan Yerin dengan mudah, maka bukan tak mungkin lelaki itu membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Namun, Alisha tidak tahu jika bagi Sabian, hubungan mereka yang pernah utuh adalah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵 Mainkan : Runtuh -- Fiersa Besari ft Feby Putri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alisha sedang meyakinkan diri bahwa honda jazz bekas yang dibelinya bulan lalu dari hasil jerih payahnya sendiri itu akan aman di tangan Brama Hananta. Tumbuh dalam lingkungan yang sama sejak kecil, membuat keduanya sudah seperti saudara. Hanan, sepupunya sekaligus tetangganya. Hanya saja, si Hanan yang SIM A nya baru jadi beberapa bulan lalu itu, membuat Alisha ketar-ketir kalau meminjamkan kendaraan.
"Santuy, nggak akan lecet!" Hanan memastikan, menepuk dua kali bahu Alisha.
"Nah tuh mamang grab udah datang!"
Lalu Alisha di dorong begitu saja hingga masuk ke taksi daring yang dipesankan Hanan. "Nih bawa payung, siapa tahu hujan."
Alisha mengerutkan kening tidak suka, "Panas, lo peak?"
Hanan menggeleng prihatin, "Asisten gugel gue bilang sore ini hujan. Kadang dia suka bener gitu gitu!"
Alisha menepuk jidat. Ya sudah, iyakan saja daripada makin banyak bicara.
Hari ini, Hanan harus kencan. Dedek gemes nya yang bernama Seravina Atashka berulang tahun. Anak kelas sebelas SMA, ahh ya ampun selera si Brama! Alisha memijat pelipisnya.
Selama perjalanan pulang, Alisha kemudian memilih mengamati jalanan. Daripada memikirkan bagaimana nasib Hanan nanti kalau pacaran dengan degem yang bahkan sampai sekarang Alisha baru tahu nama dan suaranya saja. Dalam kegiatannya mengamati jalanan, sekilas Alisha melihat seseorang. Dia berada di trotoar alun-alun tugu, sedang berjalan menghampiri satu spot bangku.
