Grrh...grrrhh... Muti refleks menajamkan tatapannya ketika mendengar erangan sesuatu yang menakutkan, ia beringsut dan menabrak Anggi
"Kenapa sih?" Tanya Anggi mengerjap kaget mengucek kedua matanya
"Syuuut, lo denger gak itu suara apa?" Muti balik bertanya dan membuat Anggi terperangah lalu mengguncang tubuh Alfin dengan kuat
"Itu kayaknya kucing hutan dateng, Fin! Fin! Bangun! Bangun kadal cepet!" Seru Anggi membuat Alfin menelisik dan menguap membuka matanya
"Apaansih?" Tanya Alfin setengah ngantuk, kemudian ketiganya terlonjak kaget ketika mendengar ada yang jatuh dengan erangan yang mengerikan
"Waaah!"
"Set dah! Apaan tuh!"
Anggi menyalakan senter di ponselnya dan mengarahkan kesegala tempat mencari asal suara, di depan keduanya tampak seekor kucing hutan besar dengan gigi taring yang panjang bentuknya sebesar anjing dewasa memang menyeramkan tapi bagi Muti ia tampak sangat lucu
"Woah! Kiyowoooo!!" Seru Muti dengan berbinar melenyapkan rasa takutnya
"Weh? Apaan dah!" Sahut Alfin dengan heran masa kucing hutan yang belang-belang baginya menyeramkan tapi bagi Muti menggemaskan
"Anjir beneran kucing hutan nih? Baru tau ada yang seperti ini bulunya" kata Anggi ikut terpana
"Lucu banget kan?"-Muti
"Yoi, suara harimau muka spek boneka!"-Anggi
"Yaampun, lo berdua kucing hutan nyeremin gitu di nistain!"-Alfin
"Gak ada salahnya, dia emang kyuuut. Gue foto deh!"-Muti
Ggrrrrahhh..!!!
Tapi kekagumannya terhadap kucing lenyap saat kucing itu melompat kehadapan mereka dan mengerang merasa lapar
"Anjir! Muti! Ada Blitz nya!"-Alfin
"Dia kaget kayaknya!"-Anggi
"Ya mana gue tau Blitz bisa buat dia kaget!"-Muti
Gggraaah....graaah!!!
"Wuaaah!!!" Seru ketiganya dan saling menarik untuk kabur dari tempat itu, tak mempedulikan kemana arah kaki berlari yang mereka pikirkan hanyalah untuk menyelamatkan diri dari kucing lapar
Suara ranting yang terinjak, serangga yang tersenggol oleh ketiga remaja itu yang tengah berlari di malam hari menjauhi kucing hutan
"Woy! Tungguin gue dong!"-Muti
"Cepetan! Kucing nya di belakang lo!"-Alfin
"Wuaaah tungguin!!!"-Muti
"Anjir Alfin kok lo tinggal dia sih?!"-Anggi
"Mana gue tau dia tertinggal"-Alfin
Anggi berdecak dan memelankan laju larinya lalu menarik Muti agar berlari dengan cepat karena kucing itu semakin dekat
"Woy? Bener gak jalan nya kesini?"-Alfin
"Itu penting sekarang? Lari aja lah dari pada lo jadi santapan malem tuh kucing"-Muti
"Iya, bodo amat! Cepetan dikit!"-Anggi
Saat ketiganya berlari lalu terjatuh karena menabrak sesuatu dengan keras, membuat nya terjatuh dan terjerembab ke atas rumput dan dedaunan yang kering
"Haduh!!"
"Woy! Kenapa sih?" Seru Alfin dengan meringis. Lalu sebuah cahaya menyoroti ketiganya satu persatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Ficción General『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...