Ketika hatiku telah mati satu lustrum lamanya, kembali hidup hanya karena nama seseorang yang bahkan tak pernah ku temui sebelumnya.
Ketika ku katakan alasan dari aku yang jatuh cinta padanya, hanya tawa ringan meremehkan sebagai balasan tak menyenangkan.Kau menganggap itu alasan yang sangat konyol ya? Ini bahkan pertama kalinya bagiku. Ingin rasanya menyalahkanmu, tapi semua memang berawal dari gadis kesepian ini. Hanya aku yang jatuh cinta, hanya aku yang berjuang, hanya aku yang percaya bahwa kau kebahagiaanku.
Kukira kau penyelamatku, ternyata kau hanya alasan lain dari makin terpuruknya jiwaku yang rapuh. Kau membuatku semakin takut akan satu hal bernama cinta. Aku selalu menelan perasaanku agar tak lagi terjebak, namun tetap saja goyah karena aku seorang wanita.
Aku ingin mencercamu.
Aku tahu kenapa dia akhirnya meninggalkanmu. Ketika kau sibuk menyanjungnya, ketika kau berkata bahwa hanya satu dan berakhir dia meninggalkanmu bersama masa lalunya.
Lucu sekali, aku tertawa terbahak-bahak mendengar ceritamu.
Sakit bukan? Itu perlakuanmu pada sosok lain yang benar-benar menyanjungmu, yang tak diberi satu persenpun atensimu, yang kau abaikan begitu saja. Aku membencimu, sangat! Tak bisakah kau menghargainya sedikit saja?
Aku benci rasa bersalahmu, aku benci semuanya. Kau pria jahat yang kutemui dipenghujung tahun.