Sixty Two

136 20 15
                                    

"Ngpain Nay mondar mandir didepan pintu" Ucap seseorang
"Ji kenapa Momo jam segini belum juga pulang" Sahut Nayeon dengan ke khawatir yang begitu Terlihat diwajahnya
"Tenang aja Nay yakinlah dia pasti bakal pulang dengan selamat" Ucap Jisoo Berusaha menenangkan Nayeon,

"Tapi kan......"
"Sttttttttt udah udah mending kamu mandi aja dulu sana udah sore" Sahut Jisoo memotong ucapan yang ingin Nayeon lontarkan tanpa sepatah kata pun Nayeon meninggalakan Jisoo menuruti perkataan Jisoo untuk segera mandi,

"Sebegitu sayangnya pada dia ya Nay ku harap dia orang yang tepat untukmu ku yakinkan itu" Gumam Jisoo sembari memandang punggung Nayeon yang perlahan Menghilang,

Waktu demi waktu pun berlalu jam berdenting begitu cepat berlalu hingga malam yang begitu indah berhias rembulan dan bintang pun telah tiba entah apa yang telah terjadi pada mahluk itu sehingga detik ini pun belum juga menampakan dirinya dihadapan para sahabatnya,

Berbagai keributan adu mulut pun terdengar jelas didalam vila yang begitu megahnya, gegabah ingin menang sendiri bahkan keras kepalanyaa saat ini benar-benar beradu dialam satu ruangan,

"Terus dengan kamu menyusulinya apa itu bisa bikin kamu ketemu sama dia? Begitu iya? Ga!! jangan egois ingat keselamatan kamu sendiri" Bentak Jeongyeon terlihat begitu membara amarahnya
"Sabar oppa lagian eonnie kan cuma khawatir makannya dia bersikap begitu" Ucap Mina menenangkan,

"Bukan cuma dia kita juga khawatir tapi bisa kah tenang sedikit percaya sama dia kalo pun dia mati ya udah mau gimana lagi itu takdir dia" Sahut Jeongyeon yang tanpa dia sadar ucapan nya membuat Nayeon semakin Mengkhawatirkan kekasihnya,

Plaaakkkkk

Satu tamparan berhasil mendarat dipipi Jeongyeon dengan begitu sempurna
"Sanaaaa" Teriak yang lain sedang kan Jeongyeon hanya diam memegang sebelah pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang Sana berikan,

"Maaf oppa tapi aku yakin Momo bukan lah orang yang gampang menyerah begitu aja dengan takdirnya" Bentak Sana yang tidak terima dengan ucapan Jeongyeon begitu Terlalu keterlaluan menurutnya padahal dia bilang harus tenang dan percaya lantas mengapa dia harus mengatakan sesuatu hal yang tidak mampu menenangkan semua nya,

Semuanya pun berbungkam tidak ada yang mampu angkat bicara lagi setelah emosi Sana yang meluap Jeongyeon pun hanya diam membersihkan darah yang keluar dari ujung bibirnya ternyata tamparan Sana bukan main-main sampai mampu merobekan ujung bibir Jeongyeon,

Begitu lama mereka terbungkam diam hanya saling memandang beradu keributan didalam otak masing-masing setelah beberapa menit pun terdengar langkah dan suara pintu yang terbuka membuat semua pasang mata melihat kearah yang sama,

Setelah dengan jelas mereka melihat sosok yang dengan tenang membuka pintu villa Nayeon pun berlari menghampiri sosok itu lalu memeluk dengan begitu erat,

"Kamu kenapa" Ucap nya melihat tingkah aneh Nayeon tanpa jawaban dari Nayeon satu tangan pun ingin mendarat memberikan cubitan pada luka yang ia sembunyikan tapi untungnya ia berhasil memegang tangan itu
"Jangan pura-pura bego kamu Mo, kita semua disini khawatir kamu malah santai banget" Kesal nya pada tingkah Momo,

"Hahaha iya iya aku minta maaf Jen dan kalian semua"bUcap Momo dengan posisi Nayeon yang masih setia memeluknyaa
"Untung bisa pulang kalo ga awas aja ga akan Terima aku kamu bakal mati sama Sampah itu" Sahut Jeongyeon
"Lah hahaha kamu kenapa Jy habis berantem sama siapa tuh muka masam amat?" Tanya Momo dengan heran,

"Habis ditampar Sana" Ucap Jisoo dengan santainya
"Oppa si ngeselin udah tau lagi khawatir malah ditambahin khawatir reflek maaf ya oppa" Ucap Sana dengan begitu tulus
"Gapapa salah ku juga si memperkeruh keadaan aku juga minta maaf buat kalian" Sahut Jeongyeon teramat sangat menyesali perkataan nya,

Dan mereka pun kembali beradu mulut dengan berisik nya seperti biasa tidak Akan ada hari tanpa perdebatan,

"Nay masih mau sampai kapan begini pegel" Ucap Momo dengan sedikit ledekan
"Biarin salah siapa nyebelin" Sahutnya dengan suara serak khas orang menangis
"Aku minta maaf ya udah aku mau mandi lepas dulu yah" Bujuk Momo agar Nayeon melepaskan pelukannya,

"Ga mau" Rangek Nayeon seperti bayi yang tidak ingin ditinggal
"Perasaan oppa tadi ga pake hoodie kok sekarang pake? Terus kemana mobil oppa kok ga ada suara mobil" Heran Rose yang teramat sangat paling teliti diantara yang lainnyaa
"Loh iya bener baru sadar aku" Ucap Jennie,

"Ooh itu........."
(Ini bocah kenapa si harus teliti banget-heart Momo)
"Itu itu apa? Itu apa? Kalo ngomong yang jelas" Ucap Nayeon melepas pelukannya sembari memandang kekasihnya dengan curiga
"Itu ya itu dibengkel tadi ga sengaja kegores trotoar hehehe" Sahut Momo dengan memamerkan deretan giginya Yang begitu rapi,

"Ooh gitu" Ucap Nayeon yang memahami perkataan kekasihnya
"Terus hyung pulang pakai apa?" Tanya Tzuyu yang sedari tadi memperhatikan keadaan
"Taxi kok taxi iya taxi tadi" Jawabnya dengan begitu gerogi,

"Tapi kok gak denger suara taxi" Ucap Rose
"Mungkin hyung turun didepan sebrang jalan bukan depan villa jadi ya wajar lah kenapa harus diintrogasi" Sahut Lisa memberikan jawaban atas pertanyaan yang terlontar dan Momo hanya mengangguk angguk saja,

"Sudahkan aku mau kekamar terus mandi bye, oh iya Chaeyoung aku pindah kamar lain tidur sendiri" Ucap Momo sembari berjalan menaiki anak tangga
"Oke hyung" Jawab Chaeyoung
"Apa si tadi Jeongyeon Oppa yang minta pindah kamar sekarang Momo Oppa" Heran Rose pada kedua Oppa nya,

"Kalo aku kan mau sama ayang Jennie iya kan sayang" Ucap Jeongyeon sembari memeluk Jennie yang sedari tadi sudah berada didekatnya dan Jennie hanya ber angguk ria membenarkan perkatan Jeongyeon,

"Kalian udah baikan??" Tanya Tzuyu
"Terpaksa aja si mau gimana lagi yang sudah terjadi ya biarkanlah asal tidak mengulangi hal yang sama" Jelas Jennie dengan pemikiran yang begitu dewasa,

"Tuh San dengerin apa kata eonnie" Ucap Mina sembari menoyor jidat Sana
"Apa si, iya iya didengerin kapan-kapan" Sahut Sana lalu pergi meninggalkan para sahabatnya diruang tv
"Ya hubungan memang rumit pertengkaran perselisihan yang tidak ada habisnya kebanyakan mengendalikan ego si" Ucap Chaeyoung,

"Ciri-ciri orang yang tidak pernah berkaca pada kaca begini" Sindir Rose
"Haduh bertengkar lagi pasti ini dua sejoli" Gumam Jisoo yang mengerti ending nya Akan seperti apa
"Ngerasa paling sempurna anda nyonya?" Kesal Chaeyoung yang merasa tidak terima atas ucapan Rose,

"Udah udah gak usah mulai kapan si akur kalian berdua" Ucap Nayeon
"Jodohin aja mereka Nay bagus tuh buat perkembangan" Sahut Jeongyeon
"Ide bagus tuh biar ga berantem mulu" Ucap Jisoo
"Amit-amit" Ucap Chaeyoung dan Rose secara bersamaan dan tanpa kesengajaan,

Yang lain hanya tertawa melihat tingkah mereka yang terlihat begitu lucu menurut para sahabatnya, Walaupun mereka benar-benar berharap kedua mahluk ini segera ber baikan tanpa ada sebuah pertengkaran.



















Jangan hanya baca di awal saja coba baca sampai akhir siapa tau nyaman wkwkwk

Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Happy new years BAS Hehe hehehe ada yang nunggu in ga???
Ga ya??? 😔 ya sudah tidak apa-apa wkwkwkwkwk

Apa kabar kalian semua??? Gue harap BAS semua sehat-sehat selalu🙏 jaga kesehatan

Sorry baru bisa up lagi banyak kerjaan direal life monmaap bgt buat BAS yang Terhormat 🙏🙏

Happy reading BAS jangan lupa cemilannya wkwkwkwk

Sepenggal note : jangan terlalu berharap pada pergantian tahun karena pada dasarnya semua tahun tetap lah sama memberikan suka duka bahagia tawa dan tangis yang selalu memberikan luka, tidak ada ke bahagia yang nyata kecuali hari kematian kita:)

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang