Lima Puluh

207 41 8
                                    

"Ma, makan dulu ya, Seokjin udah nyiapin makanan buat mama."

"Kamu... Siapa?"

Seokjin tersenyum getir dan memeluk mamanya dengan sangat erat.

___

"Lo kenapa ke sini Jung?" Ujar Seokjin seraya menghidangkan segelas air putih kepada Jungkook.

"Maaf, di sini cuma ada air putih, lo gapapa kan?"

"Gapapa bang, terimakasih."

Jungkook memperhatikan penampilan Seokjin yang jauh lebih berantakan daripada terakhir kali mereka bertemu.

"Lo apa kabar bang? Udah lama ngga nongol."

"Gue baik, emang kerjaan di sini lagi sibuk banget, makanya jarang ke Seoul lagi."

Jungkook mengangguk, "Sebelumnya sorry kalo gue tadi lancang denger lo ngobrol sama tante, udah berapa lama tante sakit? Kok lo ngga ngabarin?"

"Ohh, baru beberapa bulan ini kok, ngga parah, ngga enak juga kalo nyusahin orang lain."

Jungkook lagi-lagi mengangguk, "Papa lo ke mana bang? Ngga kelihatan dari tadi, gue mau nyapa."

Jungkook menatap curiga ke arah Seokjin yang gelisah, seakan sedang menyembunyikan sesuatu.

"Papa? Ohh, palingan lagi mancing sama teman-temannya, beliau emang ngga betah di rumah, hehe."

"Ohh gitu."

Prak!!! Prak!!! AAAAA!!!

"MAMAA??" Seokjin segera bergegas menghampiri mamanya. Jungkook mengikutinya dari belakang.

"Ma, Seokjin di sini ma, mama tenang ya, ngga ada apa-apa, tenang ya ma, tenang."

"KAMU SIAPA? OHH KAMU YANG UDAH BUNUH SUAMI SAYA? IYAA? PERGIII!! PERGI!!" Mama Seokjin memukul-mukul tubuh Seokjin, berusaha mengusirnya.

"Ma, ini Seokjin ma, ini Seokjin anak mama." Seokjin tetap berusaha menenangkan mamanya walaupun ia dipukuli.

Jungkook berusaha membantu Seokjin, namun naasnya, ia pun ikut-ikutan kena pukul.

"Jung, gue titip mama gue bentar ya, gue mau ambil suntikan penenang dulu."

Jungkook mengangguk. Tak lama, Seokjin kembali dan segera menyuntikkan obat penenang ke tubuh mamanya.

Seokjin menghela nafas "Ayo, kita keluar jung." Ujar Seokjin dengan sisa tenaganya.

"Bang, itu, papa lo?"

"Um, meninggal dua tahun yang lalu, di meja operasi, dan setelah itu, mama gue jadi kayak gitu, beliau belum siap nerima kenyataan kalo papa gue udah ngga ada, mama gue dari kecil selalu dimanja, jadi setelah menikah gantian papa gue yang manjain dia, makanya setelah papa gue pindah kerja ke Jeju, mama gue ngikut, dan gue jadi anak yang kesepian selama bertahun-tahun, gue bahkan sempat benci sama orang tua gue, gue bukan anak yang baik ya Jung? Haha."

"Bang..."

"Jung, gue mohon, tolong rahasiain yang lo lihat dan lo dengar hari ini, jangan kasih tahu siapapun, terutama... Kakak lo, tolong bilang kalo gue udah bahagia di sini, lo bisa kan Jung?" Seokjin tersenyum meminta persetujuan dari Jungkook.

___

Sooyoung menangis setelah mendengar cerita Jungkook, "Kasian banget bang Seokjin, gue ngga nyangka orang seceria dia bisa bernasib buruk kayak gitu."

Jungkook hanya mengangguk menyetujui.

"Kita harus gimana?"

"Gue juga ngga tahu."

_Tbc.

JINRENESTAGRAM 3 (Chat  Supranatural)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang