Komen banyak banyak yaaaaaaaaaaaa!!!!
Votenya jangan pelitSelamat membaca!!!🌼
Suasana kelas 9B saat ini sangat hening. Semua murid murid nya sedang berusaha memecahkan soal matematika yang di berikan oleh Pak Sugi. Tapi tidak dengan dua manusia yang duduk di pojok belakang.
Bukannya mengerjakan soal yang di berikan. Mereka berdua malah komat kamit dengan sumpah serapahnya untuk Pak Sugi yang sedang mengelilingi kelas memantau mereka semua.
"Tuh guru punya hati nurani yang terdalam gak sih?! Dikira matematika mudah apa?" Avril dengan geram menunjuk nunjuk Pak Sugi dengan pena yang ia pegang.
Chania yang sedari tadi hanya menatap nanar ke soal matematika miliknya, sekarang ikut menatap ke arah Pak Sugi.
"Gue pengen pulang Vril..." rengek Chania.
"Diem deh Nyet. Ni cara ngerjain soalnya gimanaaaaa?? Botak gue lama lama nengok ni soal" ucap Avril terdengar frustasi meletakkan kelapanya diatas meja dengan tangan sebagai bantal.
Chania terkekeh mendengarnya dan ikut meletakkan kelapanya diatas meja.
"Ni ulangan kenapa harus mendadak sihhh?! Sih Sugi mau di jampi jampi sama buyut gue pasti!" terdengar suara lirih Avril tanpa memperlihatkan wajahnya yang tertutup oleh tangannya.
"Nyontek Agio aja yok!!"
"Enteng banget lu Nyet ngomongnya. Emang berani?!" tanya Avril dengan cepat menoleh ke arah Chania.
"Gak sih.. Hehehee" cengir Chania mendapat tatapan tajam dari Avril.
Dari sepuluh soal yang di berikan mereka berdua baru menjawab empat soal. Itu pun mereka berdua bekerja sama untuk mendapatkan jawabannya.
"Lima bagi empat berapa Vril?" tanya Chania sudah fokus kembali ke soalnya.
"Satu" jawab Avril malas. Ia masih meletakkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai bantal. Tapi sekarang menoleh ke arah Chania. Memperhatikan Chania yang kembali berusaha memecahkan soal matematika mereka berdua.
"Bukan goblok!! Lima bagi empat kok satu sih?!"
"Ya emang satu goblok!! Jadi mau lu berapa?!" ucap Avril gak mau kalah kembali mendudukkan tubuhnya.
"Ya emang satu, tapi itu salah Mbing. Yang bener itu satu satu per empat!" ucap Chania sambil menuliskan jawaban ke atas lembar jawaban miliknya.
"Ya udah,kan yang penting ada satu nya. Jadi jawaban nomor 7 apa?" tanya Avril melirik ke lembar jawaban milik Chania.
"D.semua benar."
"Lah?! Yang bener Nyet. Ini matematika lho!" tanya Avril bingung membatalkan niatnya untuk menuliskan jawaban.
"Udah lah, tulis tulis aja. Kalau semua bener kan berarti apapun jawaban kita bener" jelas Chania sudah fokus kembali ke soal berikutnya.
"Gak gitu konsep nya Nyetttttt. Astaghfirullah bestie gue Ya ALLAH." Avril mengusap wajahnya dengan kasar. Tapi lain dengan itu, ia tetap mengikuti jawaban dari Chania.
"Waktunya lima menit lagi. Selesai gak selesai harus udah dikumpul. Telat semenit saja, nilai akan saya kurangi lima.
"Lima menit lagi Nyet. Cepet cepet cepetttt" Avril panik sendiri di tempatnya dengan memukul mukul bahu Chania.
"Diam goblok! Makanya lu juga bantuin, gak nunggu jawaban dari gue aja!" ucap Chania menghentikan tangan Avril yang memukul bahunya.
"Kan gue udah nyelesain tiga soal" balas Avril tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Selamanya
HumorBaca aja sendiri!! Jangan lupa vote Komen setiap paragraf buat kasih saran dan pendapat buat cerita ini. Follow IG AvCha67 Wajib ya!! Ok, makaciwww