ppp
ayooo komen ayoo komen
selamat membaca chapter yang menguwu, menghah, menganjir, dan meng-mengejutkan lainnya iniiii😍
______
Seorang gadis cantik baru saja terbangun dari tidurnya. Perlahan ia mencoba meregangkan otot-otot tubuhnya. Dia tersenyum saat mengetahui hari ini dia akan kembali ke rumah setelah melakukan transfusi darah. Ah.. Betapa senangnya, dia akan kembali mencium aroma khas rumahnya dan bertemu dengan Mexie juga Moxie— kucing kesayangannya pastinya.
Metta menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Abang atau Papa-nya. Sekarang pukul 04.47 waktu setempat. Itu artinya Metta masih ada waktu untuk melakukan sholat. Namun, kemana Abang dan Papa-nya itu? Kenapa tidak ada di ruangan ini? Atau mereka ada di ruangan sebelah?
Metta menghelakan nafasnya sebelum ia perlahan bergerak turun dari ranjangnya. Nyeri di punggungnya tidak begitu terasa seperti kemarin-kemarin.Ia melangkah ke arah kamar mandi untuk berwudhu. Setelah itu ia melakukan ibadah wajibnya.
Gadis itu sedang melipat mukenanya setelah selesai melakukan sholat. Metta duduk di tepi ranjangnya. Meraih ponselnya yang berada di laci nakas.
Ia tersenyum sambil menatap layar ponselnya. Metta membaca pesan-pesan singkat yang Motta kirimkan. Ih, lucu sekali.
metta
iiiiiiiii lucuu bangett siiii
kamuu kenapaa sii kakkkk cgsjajka
oiya kakkk
aku harii ini bisaa pulanggg
tapii nanti transfusi darah duluuu
kamu mau ketemu kak argean kapann?
kamuuu kangennn?
umumumuu aku juga kangen sama moxiee •_•'
Metta menoleh ke arah pintu ruangan saat indera pendengarannya mendengar suara pintu terbuka. Ternyata Papa-nya baru saja tiba."Papa abis dari mana?" tanya Metta segera.
"Abis sholat subuh di musholla bareng sama Abangmu," jawab Dave.
"Terus abangnya mana?" tanya Metta lagi.
"Abang pulang ke rumah. Mau ada urusan katanya."
"Oh ya, kamu nanti transfusi darah jam sembilanan, Ta. Nanti jam sepuluh kita bisa pulang ke rumah," sambung Dave memberitahu.
Metta mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, "Papa, Mexie sama Moxie nggak lupa Papa kasih makan, kan? Nanti pas aku pulang, Mexie sama Moxie kurus lagi," katanya menundukkan kepala.
Dave terkekeh, "ya nggak bakalan lupa lah, sayang. Kan ada bibik juga di rumah. Lagi juga, bukan kucingnya yang kurus, tapi pemiliknya," jawab Dave bergurau.
KAMU SEDANG MEMBACA
M O T T A [TAMAT]
Ficção AdolescenteGENRE: [FIKSI REMAJA - DARK ROMANCE] * * * Motta-laki-laki pemaksa, kejam, acuh, kasar, toxic, semua sifat buruk dirangkai dalam tubuh rupa yang menawan. Siapa yang tidak kenal dengan Ganne Motta Megatra? Seorang laki-laki yang paling disenggani dis...