part_1

8 0 0
                                    

DI KEDIAMAN LALEXANDER
      
Matahari mulai memunculkan sinar nya dengan malu-malu, saat bersamaan dengan gadis yang tak lain. Adira Queensa Kalina Anabella Lalexander. Kerap disapa Adira.

“Adek, bangun sayang udah pagi kamu ngga mau ikut jalan—jalan?” tanya sang Mommy ditelinga anak gadis nya yaitu Adira. Ya memang Adira lebih senang dipanggil Adek.

“Hoam, nanti aja ya jalan—jalan nya, Mom,” jawab Adira menawar sembari menguap dan menidurkan diri nya lagi.

“Yah sayang banget padahal kan Mommy mau beliin Adek coklat, tapi yaudah deh gak jadi,” ucap sang Mommy pura-pura sedih. Adira yang mendengar kata coklat pun langsung bangun membuat sang Mommy tersenyum senang.

“Yah jadi dong beli coklat nya, Adek udah bangun kok Mom,” sahut Adira tiba-tiba.

“Cepat mandi, kalau ngga nanti nggak beli coklat!” ancam sang Mommy.

“Ishh iya—iya, Adek bangun tapi nanti beliin coklat yang banyak ya,” jawab nya dengan polos membuat sang Mommy terkekeh.

“Iya sana mandi bau,” usir sang Mommy membuat Adira cemberut dan masuk kekamar mandi.

🍃🍃🍃

Lima belas menit setelah Adira selesai mandi ia bersiap untuk turun.

“SELAMAT MORNING, DADDY, MOMMY, ABANG,” teriak Adira girang.

“Morning sayang,” jawab Mommy and Daddy.

“Mana ada selamat morning, ada juga good morning Adek,” celetuk abang ke—empat yaitu Xander King Lalexander yang dikenal bobrok. Ia memiliki kembaran bernama Xavier King Lalexander ia berbeda dengan kembaran nya ia bersikap cuek nan dingin terhadap orang tak kecuali adik tersayang nya yaitu Adira.

Adira yang mendengar itu hanya nyengir dan bertanya, “Hehe, Bang Xander ikut jalan-jalan?”

“Abang Xander mah ikut aja, kalo lo ikut gak tub?” tanya Xander pada Xavier yaa memang Xander tak memanggil Abang pada Xavier karna hanya beda lima menit saja. Dan Xander sudah biasa memanggil Xavier dengan sebutan kutub atau tub.

“Hm,” Xavier hanya berdehem tanpa berniat menjawab.

“Mommy Abang kemana?” tanya Adira. Yang dimaksud adalah Abang pertama dan kedua nya.

“Owh, Abang kan sibuk kerja,” jawab sang Mommy membuat Adira sedih.

“Padahal ini hari libur tapi ....” Adira menggantung ucapan nya.

“My princess nya Abang jangan sedih. Disini ada Abang Xavier, Abang Xander, Mommy, dan Daddy,” bujuk Xavier dengan nada lembut dan memberi satu lollipop.

“Sudah-sudah sarapan dulu!” tegas sang Daddy semua pun mengangguk.

🍃🍃🍃

“Yuhuuu, Abang Adira kesana dulu ya,” ucap Adira pergi ke sebrang jalan sembari memakan permen lollipop nya.

“Adek, jangan lari—lari!” teriak Xavier dan Xander bersamaan namun tak didengar oleh Adira.

Tin! Tin! Tin!

Suara klakson mobil dengan kecepatan tinggi tak didengar oleh Adira karna asik memakan permen lollipop dan memakai headset.

Bruk!

Adira tertabrak mobil sedikit terpental membuat permen lollipop yang dimakan nya terjatuh.

‘P—permen lollipop ku,’ batin Adira meringis.

‘Maafin Adira, Mom, Dad, Abang, nanti beliin Adira permen lagi ya,’ batin Adira menuju kegelapan dan ia menutup mata.

“ADIRA!” pekik Xavier dan Xander histeris. Mommy Daddy yang mendengar langsung melihat alangkah syok melihat putri mereka yang berlumuran darah.

“Hiks ... Adira bangun sayang,” isak tangis sang Mommy.

“Hiks ... maafin Abang gagal jaga kamu,” lirih Xavier dan Xander. Sedangkan Daddy sedang menghubungi ambulance.

🍃🍃🍃

Kini semua sedang berada dirumah sakit kecuali Abang pertama dan kedua belum dihubungi karna lupa saking cemas nya. Sedangkan Adira sedang di tangani oleh dokter.

Ceklek!

Dokter tersebut keluar dari ruangan.

“Dok gimana keadaannya, Adira?” tanya Xavier.

“Gimana keadaan princess, Dok?” tanya Xander.

“Gimana keadaan putri saya, Dok?” tanya Mommy and Daddy.

“Huftt ....” helaan nafas dokter tersebut membuat mereka mengerutkan keningnya.

“Adira mengalami benturan cukup keras dikepala nya membuatnya koma,” jelas sang Dokter yang tak lain adalah Paman dari Adira.

Jderr!

Bagai bak disambar petir mereka yang mendengar itu pun hanya menangis dan mendoakan yang terbaik untuk Adira.

perkenalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang