Solomon x [Name]

1.2K 103 2
                                    

"[name]! Aku benar-benar minta maaf! Berikan aku kesempatan kedua! Kumohon padamu [name]...."

[Name] membalikkan dan tak bisa berkutik lagi tentang pasangannya yang selalu selingkuh.

"Kesempatan kedua kau bilang?"

Tatapan [name] berubah drastis yang asalnya sedih menjadi sadis, isakan berubah menjadi tawa.[name] menyetarakan tingginya dengan pasangannya yang duduk di trotoar.

"Bersujud terus...memang tidak malu? Atau harga dirimu saja yang terlalu rendah?"

Hilton terkejut karna bukan itu reaksi dan kata-kata yang ingin dia dengar dari [name].

"[Name]! Kumohon maafkan aku! Aku janji tidak akan selingkuh lagi!"

Hilton terus berkata seperti itu agar [name] mengasihaninya. Sekeras apapun Hilton mencoba itu sudah tidak akan membuat [name] luluh dan memaafkannya.

"Kita akhiri hubungan kita disini,radio rusak"

[Name] kembali berdiri dan meninggalkan Hilton seorang diri di tempat umum, Hilton masih terkejut karna reaksi [name].

'[name]! Awas saja akan kubuat kau merasakan apa yang aku rasakan!'

"Apa yang kalian lihat?! Pergi sana?!"

Hilton kembali berdiri dan pergi dari lokasi yang mempermalukan dirinya. Sedangkan dengan [name] yang berada di atas gedung sambil melihat ke dasar tanah yang jaraknya cukup tinggi.

"This is last?"

"I really want to say goodbye to this fucking world"

Y/n menaiki pagar pembatas dan kembali melihat kebawah, menikmati semiliran angin di malam hari. Dan kembali mengingat segalanya yang terjadi satu hari penuh.

"Oh...."

"Aku lupa kalau aku abadi, bagaimana pun cara aku untuk mengakhiri hidupku besoknya juga kembali seperti semula...."

"Ya udah deh pulang aja"

[Name] tetap saja menjatuhkan dirinya sendiri karna dia malas menggunakan anak tangga.

Terjatuh tetapi semua orang tidak panik, tentu saja itu bakat kekuatan [name] yang setengah iblis. Yang bisa berpindah tempat kemanapun dia ingin pergi dengan cepat.

"Akh!"

Seperti biasa [name] tidak pandai mendarat dengan aesthetic, Solomon yang melihatnya hanya bisa menghela nafas lelah.

"Wow.... lihatlah siapa yang baru pulang"

[Name] langsung bangkit dan melihat kearah belakangnya, [name] terkejut karna keberadaan Solomon yang ada di rumahnya (di dunia manusia)

"Kok?! Kok bisa sih kau masuk ke rumahku?!"

Solomon tersenyum puas karna ekspresi yang ia ingin lihat terwujud.

"Hai [name], bagaimana kabarmu yang sekarang?"

"Sekarang? Sekarang ape?"

Solomon tidak bisa berkata-kata lagi karna otak yang lemot milik [name] yang bisa membuat semua makhluk tidak bisa berkata-kata lagi.

"Bagaimana perasaanmu yang sekarang menjadi iblis?"Solomon berdiri dan mendekatimu.

'perasaan sejak lahir saya memang ½ iblis dan ½ vampir....'

"Sangat menyenangkan!"

Tangan besar milik Solomon menyentuh kepalamu dan nge pat-pat kepalamu.

"A-apaan sih?!"

[Name] menutup wajahnya yang merah dengan lengannya dan menepis tangan Solomon, Solomon melihat kelakuan pacarnya hanya bisa tertawa.

"Udah putus belum sama Hilton Moreira itu?" Solomon menarikmu ke sofa dan mendorongmu hingga kau terjatuh ke sofa.

Solomon tiduran di atasmu dan menyenderkan kepalanya di dadamu, senyumannya hangat membuatmu merasa tenang dan melupakan masalahmu sendiri.

"Iya, memang kenapa?"

"Gpp cuman nanya aja, dia tau tentang aku?"

[Name] menaikan satu alis dan menatap Solomon yang bertanya terang-terangan tentang Hilton Moreira.

"Apa mau mu?"

Solomon tersenyum dan memejamkan matanya.

"Aku mau kamu jadi milik aku sepenuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki"

'ada yang aneh.....tidak biasanya monsolo berbicara seperti ini,apa dia habis makan atau minum sesuatu? Atau habis ke sambar petir? mencurigakan.....'

"[Name], aku sangat cemburu...."

'nah kan bener firasat saya?!'

"Cemburu kenapa?"

"Aku benci dengan pakaianmu yang bisa menyentuh tubuhmu, sedangkan aku tidak bisa..."

[Name] mencium wine dari nafasnya Solomon, mata menatap kearah dapur dan benar saja di atas meja dapur terdapat botol wine dan gelas wine.

'r.i.p my life....'

Keesokan harinya [name] tidak bisa berjalan sama sekali, bisa di perkirakan selama 1 Minggu [name] hanya rebahan di kasur karna ulah Solomon.

One shot of obey me! shall we date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang