...

3 0 0
                                    

  Hai! Namaku Cassieopia Andromeda, biasa dipanggil dengan panggilan Cassi. Aku adalah siswi kelas XII yang akan lulus tiga bulan lagi. Aku memiliki sahabat laki-laki, ya.. sedari kecil aku selalu menghabiskan hariku bersamanya. Ilios Auriga namanya, bocah –walau sebenarnya dia sudah bukan bocah lagi– paling jahil, cerewet dan menyebalkan yang pernah aku kenal. Namun kuakui tanpanya aku akan sangat kesepian, karena hidupku yang flat dan nolep. Aku hanya memilikinya dan satu teman sebangku-ku, Faira Agria. Faira adalah orang yang sangat humble, selalu mengikuti organisasi maupun kegiatan sekolah, mudah bergaul, dia sangat berbanding terbalik denganku, tetapi entah mengapa dia tetap mau berteman denganku. Kami beada di kelas XII IPS 2 sedangkan Ilios berada di kelas XII IPA 5. 

  Bel istirahat berbunyi, aku membereskan buku dan alat tulisku yang berserakan. Faira menepuk pundakku, ia mendekat lalu bertanya "Cassi mau ke kantin bareng nggak?" Aku sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan Faira, karena sesunguhnya aku malas berdesak-desakan dengan siswa-siswi lain untuk membeli makanan atau minuman. Tapi aku tidak bisa menolak! "oke! Boleh deh, sekalian mau beli air mineral." Aku dan Faira pergi meninggalkan kelas dan menuju kantin kelas XII. Saat perjalanan menuju kantin, aku dapat melihat Ilios bersama dua temannya sedang menunduk di deapan Pak Agus –guru BK SMA Bimasakti– yang sedang mengomel. Yah, bisa ditebak bahwa Ilios dan teman-temannya pasti baru saja ketahuan bolos kelas.

  "Temen lo tuh Si, pasti bolos lagi," Faira menyenggolku sambil melihat kearah Ilios, Hendry dan Theo. "Udahlah biarin, lagian udah kerjaan mereka kali setiap kelasnya Bu Vely bolos, udah yuk buruan ke kantin!" Aku menggandeng tangan Faira dan buru-buru menuju kantin, karena bila sampai Ilios melihatku di sini, sudah pasti ia akan teriak meminta tolong padaku dan yang pasti membuatku malu.

  Tiba dikantin aku dan Faira memesan bakso paling nikmat yaitu bakso Mang Rojak. Aku dan Faira makan sambil mengobrol banyak hal, terkadang kami bercerita sesuatu yang amat sangat random lalu tiba-tiba kita akan bercerita tentang sesuatu yang serius. Saat sedang meminum es teh sambil mendengar cerita Faira, aku melihat Ilios berlarian dari pintu kantin dengan keringat yang sudah bercucuran, dia melambaikan tangan padaku lalu tiba-tiba duduk di depanku, merebut es teh-ku dan meminumnya hingga tandas. Sial, rasanya aku ingin menendang dan meninju Ilios sekarang juga. Tentu saja aku marah, hei! Siapa yang tidak marah jika tiba tiba barangmu diambil dan dihabiskan bgitu saja? Enak saja dia. " Ilios! Itu teh gue masa lo habisin sih! Kan lo bisa pesen sendiri, nunggu Mpok Jumi bikin es teh ga ada dua menit kok!" Ilios menatapku dengan napas yang masih ngos-ngosan "Sorry Cassi, abis gue haus banget, sumpah deh, kering banget tenggorokan gue." Aku masih menatap Ilios dengan garang "Makaya ga usah banyak gaya, pake acara bolos segala, dihukum kan lo? Rasain." Yap seperti biasa,Ilios hanya cengengesan dengan wajah watadosnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang