Seorang pria muda turun dari kereta kudanya. Berlangsung setelah itu dirinya langsung di sambut hormat oleh para sekumpulan prajurit yang berjajar di sisi kanan dan kirinya.
Dengan langkah kaki yang tidak ragu dan penuh jiwa kepemimpinan itu berjalan memasuki bangunan yang menjadi markasnya.
Pria itupun berjalan di dalam lorong bagunan itu, hingga sesampainya di tempat tujuan. Tanpa aba-aba dia pun langsung membuka pintu ruangan itu dan memasukinya.
"Oh, Pangeran anda sudah datang. "
Pria itupun hanya menganggukkan kepalanya dan langsung duduk di kursi miliknya. Tangannya terulur kepada sebuah surat di atas mejanya, alisnya terangkat sebelah merasa heran dengan surat yang dirinya pegang.
"Apa ini? " Tanya nya ketus.
"Ah, ini surat yang anda minta Pangeran. Saya sudah membuatnya, tinggal menyuruh salah satu prajurit untuk mengantarkannya. " Jawab seorang gadis itu.
"Kenapa kertas suratnya berbeda? "
"Itu karena kertas yang biasanya kita gunakan sudah habis Pangeran. "
Pria itupun tersenyum, ini bukan senyum jahat atau pun menyeringai. Tetapi senyum yang terlihat di sini adalah senyum tulus yang bahkan tidak semua orang bisa menggunakan.
"Hahaha Pangeran selamat, karena anda membuat strategi yang sangat bagus hingga membuat lawan terkecoh, saya sangat bangga! " Tiba-tiba datang seorang lelaki yang seumur dengannya yang menghampiri pria yang tengah duduk tersebut.
Tentunya pria yang di sebut Pangeran itu berdiri dan memberi salam hormat kepadanya. "Saya bersyukur jika semuanya telah selesai. Saya harap kehidupan dari Kerajaan Zohenzi makmur selalu Pangeran Terushima. " Ucapnya.
"Terimakasih. Oh, bagaimana dengan kepulanganmu? Sudah membuat keputusan? " Tanya Pangeran Terushima.
"Yukie sudah mengurusnya. " Jawabanya singkat.
Tentu saja setelah berperang yang berjalan begitu lama pastinya ada banyak hal yang perlu di siapkan untuk keberangkatannya berpulang menuju Istana Kekaisarannya.
Untung saja Yukie menjadi sesosok orang yang selalu ada di samping Pangeran dan membantunya mengurus sebagian dari pekerjaannya, Pangeran merasa sangat tertolong.
"Jika semuanya sudah, saya akan mengurus kereta kudanya. Nikmati dahulu istirahat anda Pangeran Shinsuke. " Ucap Pangeran Terushima seraya pergi dari ruangan itu.
Keduanya mengangguk. Lalu Yukie menoleh kearah Pangeran nya, Ya dia adalah.
Kita Shinsuke.
"Anda ingin minum teh? " Tawarnya.
Kitashin tersenyum dan ikut menoleh kearah Yukie. "Tidak terlalu manis. " Katanya.
"Baiklah. "
****
Kiyoomi meraih secangkir teh hitam lalu menyeruput nya perlahan. Mendadak Kiyoomi langsung terdiam, ada rasa hangat yang nikmat dan memenangkan setelah meminum teh hitam tersebut.
"Bagaimana rasanya? " Tanya Atsumu yang duduk berhadapan langsung dengan Kiyoomi.
Perubahan ekspresinya kiyoomi yang tampak berubah membuat reaksinya Atsumu hanya memiringkan kepalanya ke samping. "Hm? "
Teh hitam yang tidak terlalu manis ini rasanya sama persis seperti buatan ibunya dulu saat masih hidup, Kiyoomi merasakan jika beliau ada di sampingnya sekarang. Rasa itu membawa kenangan yang amat melekat di hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince SAKUSAATSUMU:
RomanceBerawal dari seorang Omega Atsumu miya yang menjadi pelayan di Kerajaan Seijoh, mendadak di paksa untuk menjadi seorang selir. Merasa jika Pangeran bukanlah pasangan jiwa nya karena tidak bisa mencium aroma Alpha. Atsumu memilih kabur dari Istana Se...