Chapter 10 ( Itachiyama²? )

1.7K 213 6
                                    

WARNING!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TYPO BERSEBARAN!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
PICTURE BY PINTEREST
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*PRIT* *PRIT* *PRIT*

Suara peluit berbunyi pertanda pertandingan sudah selesai, setelah memperhatikan pertandingan dan mencatat tentunya hinata segera mengambil air mineral dan handuk untuk para pemain.

Hinata melangkah cepat dengan kaki mungilnya menuju team inarizaki.

"senpai ini air dan handuknya" ucap hinata memberikan handuk dan air mineral.

"terima kasih Hinata" ucap kita.

"sho-chan, maaf kami kalah" ucap atsumu dengan wajah sedih.

"tsumu-san tidak apa, kalian sudah berusaha semaksimal kalian lagi pula bukankah tidak baik kalau terlalu memaksakan diri" ucap hinata tersenyum membuat mereka tenang.

"ah iya tadi suna-san hebat sekali! seperti wooshhh lalu sshhh lalu gwaaaahhh benar benar hebat! " ucap hinata menggerak gerakkan tangannya yang terkesan imut oleh para senpai bahkan anak itachiyama yang melihatdari kejauhan memerah dan mimisan.

Sakusa POV

Aku segera pergi meninggalkan lapangan untuk membersihkan badanku dari keringat, bajuku terasa lengket dibadanku sungguh aku merasa jijik.

'kuman kenapa banyak sekali kuman didunia ini'

Setelah aku membersihkan tubuhku, memakai pakaianku dan mengemasi barangku untuk pulang.

Aku duduk dikursi dekat taman menunggu teamku.

Tak lama muncul pemuda mungil berlari kecil kearah ku, ternyata dia manajer inarizaki hinata shoyou.

Aku tidak bisa mengelak dari perasaanku, mungkin aku punya perasaan suka dalam artian yang romantis pada pria manis dan mungil berambut orange ini.

Perlahan lahan dia mendekatiku sambil membawa sebotol pocarisw**t ditangan kanan dan sebotol handsanitizer di tangan kirinya.

(mohon maaf author sensor karna author tidak disponsori.)

Aku terpana memandang paras indahnya dan tubuhnya yang dibuat sempurna oleh tuhan.

Wajahnya yang indah, bibir semerah cerry yang menggoda, mata hazelnut yang nyaman untuk ditatap, rambut orange yang menambah manisnya, tubuhnya yang mungil belum lagi Pinggangnya yang ramping mungkin aku dapat dengan mudah menahannya, sungguh sangat menggoda untuk memakan pria mungil satu ini.

( waduh makan apa tuuuhh? Seblak mau nggak )

"ku-san" "sakusa-san"

Suara manis membangunkanku dari khayalan mesumku, aku tidak tau bagaimana bisa aku mengkhayal begituan dengan pria mungil ini disiang bolong, benar benar tidak senonoh jika begini aku sama saja dengan hewan liar jelek itu.

( hewan liar jelek = Atsumu )

Menwhile At Atsumu Place....

"Aaaacchhoooooo" suara bersin keluar dari si jamet atsumu.

Our Lovely ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang