Senyummu sudah seperti bintang jatuh saja, datangnya sekelebat tapi selalu memaksaku berharap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❄❄
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu, jam 7 Willona sudah siap dengan tasnya. Ia segera turun ke bawah untuk sarapan bersama Daff. Di sana mereka makan sembari berbincang-bincang kecil, seperti biasanya.
"Awas ada yang ketinggalan ga? cek lagi barang-barangnya" Tanya Daff meyakini Willona bahwa adiknya itu tidak meninggalkan sesuatu yang ia butuhkan untuk di sana
Jam 7.30 Willona pergi menuju rumah Gav di antar oleh Kakaknya. Alasan Willona berangkat pagi karena sebelumnya mereka merubah jam keberangkatan, semula yang akan berangkat jam 9 seperti usulan Reyya. Akhirnya berubah pikiran dan mengganti jam berangkat menjadi jam 8. Di perjalanan kakak beradik itu mengobrol, tak henti-hentinya Daff memberi wejangan kepada Willona untuk berhati-hati dan menjaga dirinya di sana.
"Abang percaya sama kamu, pokonya kamu harus jaga diri jangan anah-aneh kita gatau kan disana gimana" Ujar Daff dengan tegas tetapi tetap lembut kepada Willona.
Willona mengangguk mengiyakan, "Iya pasti kok."
"Kalau ada apa-apa langsung hubungin abang, kalau udah sampe jangan lupa kabarin juga"
Gadis itu mengangkat tangan sebelah kanannya hormat menatap Daff. "Siap bos!"
Daff tersenyum melihat Willona lalu mengelus kepala sang adik sayang.
Sesampainya di rumah Gav, semuanya sudah berkumpul di sana. Daff pun ikut turun bersama Willona. Segera mereka semua menghampiri Willona dan Kakaknya, tak lupa mereka untuk menyalami Daff dengan sopan.
"Emang bang Daf dari dulu juga ganteng kali" Timpal Reyya menyenggol bahu kanan Saffa pelan lalu melirik Daff malu.
Yang di puji hanya menyunggingkan senyum melihat kedua teman adiknya itu.
Daff menghampiri Gav, "Gue titip Willo ya Gav. Tolong jagain dia juga." Ujar Daff kepada Gav, menepuk pundak pria itu sekali.
Gav menganggukkan kepala pasti, "Iya bang pasti kok."
Kali ini Daff beralih menatap Willona.
"Yaudah kamu hati hati ya." Katanya sebelum memeluk sang adik yang akan pergi berlibur itu.
Saffa, Reyya serta yang lainnya ikut terharu melihat interaksi kakak beradik itu. Mereka berpelukan satu sama lain, "Mau juga huhu."
Selesai berpamitan kepada Daff, mereka semua menaruh barang-barang serta koper mereka ke dalam van camp lalu mulai menentukan dimana mereka akan duduk.
"Yang nyetir siapa dulu nih?" Tanya Jayden melihat Gav dan Barra secara bergantian.
"Bukan gue sih pastinya, gue mau duduk di belakang" Jawab Barra yang berjalan mendekat ke arah Reyya.