Alaska memberhentikan laju motornya kala sepasang netranya menangkap sosok adik kelasnya yang tengah duduk termenung di halte dekat sekolah.
"Ngapain?" tanyanya tanpa turun dari sepeda motornya.
"Nunggu abang Nara jemput, Kak." sahut Nara menatap Alaska.
"Udah lama?"
Nara mengangguk, "Udah hampir satu jam."
"Kak Alaska baru pulang latihan?" tanya Nara ketika menyadari Alaska memakai jersey basketnya.
"Iya."
"Udah telfon Abang lo?"
Nara mengangguk, "Udah tadi, sekarang hp Nara mati." sahutnya menunjukkan ponsel miliknya.
"Gue anter mau?" tanyanya dengan nada datar.
Nara sontak menggelengkan kepalanya, "Gak usah kak. Nara nunggu Abang aja."
Alaska turun dari motornya dan duduk disamping Nara. Ia meraih ponsel miliknya dan menghubungi seseorang.
"Halo bang."
"Nik, lo dimana?"
"Di basecamp nih, kenapa bang?"
Alaska melirik Nara sejenak, "Bawa mobil gue ke sekolah, gue tunggu."
"Hah? Bu-"
Tut
Alaska langsung mematikan sambungan teleponnya. Pandangannya beralih pada Nara yang sedari tadi menatap ke arahnya.
"Pulang sama gue." ujar Alaska.
Nara sontak menggelengkan kepalanya, "Gak usah kak-"
"Nurut aja udah mendung tuh." potong Alaska cepat dan beralih menatap langit yang sudah berubah menjadi abu pekat.
Tak berapa lama kemudian sebuah mobil berwarna hitam dengan merk Porsche berhenti disamping motor Alaska.
Alaska segera menghampiri Niki dan menyerahkan kunci motornya, "Lo bawa motor gue ke basecamp."
"Lah terus lo mau kemana bang?" tanya Niki menerima kunci motor Alaska.
Alaska mengambil kunci mobilnya, "Gue mau anter dia dulu."
"Wihh mantep pepet terus bang." seru Niki yang mendapat toyoran dikepalanya dari Alaska.
"Dah sana lo balik." ujar Alaska mendorong Niki pelan.
"Iye iye yang udah gak sabar mau berduaan." sahut Niki.
Niki memakai helm dan kembali menoleh ke arah Alaska, "Katanya ya bang, gak boleh berduaan nanti yang ketiganya setan."
"Berisik. Dah sana balik, jangan ngebut." sahut Alaska.
Niki segera melajukan motor Alaska ketika sang pemilik sudah melemparkan tatapan tajamnya. Alaska menoleh ke arah Nara yang sedari tadi diam mendengarkan percakapannya dengan Niki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Semesta | Sungjake
Fanfiction[END] Alaska itu cuek, ketua dari geng motor Rajawali itu hanya peduli pada dua hal. Pertama Rajawali dan kedua sahabatnya. Namun, pertemuannya dengan murid ceroboh yang menabraknya di kantin merubah segalanya. "Siapa?" "Hah? Siapa apanya?" "Yang na...