17

4.3K 317 19
                                    


Happy Reading ❤❤

Typo ⚠⚠



Namjoon berjalan ke arah jungkook yang tengah menghitung jumlah koper yang ada di mobil. Mereka telah selesai melakukan pengiriman barang melalui dermaga yang cukup terpencil.

"Mereka sudah berangkat,  pihak di sana akan menghubungi kita jika barang telah sampai"ucap namjoon

Jungkook mengangguk dan menyalakan rokoknya,  kalau dipikir-pikir sudah lama dia tidak merokok, apalagi sejak dia bersama jimin seperti sekarang.

"Kau pulang saja dulu, aku harus pergi ke suatu tempat"jungkook segera pergi menaiki mobilnya meninggalkan namjoon beserta anak buahnya.

Jungkook membuang puntung rokoknya saat dia telah sampai di tempat tujuannya. Langkahnya dengan pasti memasuki sebuah gedung yang terlihat sepi itu.

"Aku datang ibu"jungkook menatap foto mendiang ibunya yang terlihat cantik di sana.

"Maafkan aku karena lama tidak mengunjungimu,  aku sekarang memiliki seorang kekasih. Dia sangat keras kepala dan juga berani melawanku.  Tapi dia sangat manis dan menggemaskan, aku yakin ibu akan menyukainya jika bertemu dengan kekasihku itu.  Aku sangat mencintainya, aku mungkin akan hancur jika dia pergi dari sisiku"jungkook mengusap sudut matanya yang mulai berair

"Lain kali aku pasti akan membawanya untuk menemuimu, aku harus pergi sekarang karena aku sudah sangat merindukan kekasih mungilku itu.  Sampai jumpa lagi ibu"jungkook mengusap foto itu pelan dan melangkahkan kakinya keluar dari tempat itu.

Mobilnya segera melaju dengan cepat menuju rumahnya, mendadak dia merasa sangat merindukan kekasihnya yang sangat keras kepala itu.

~~~

Jimin tengah menyiapkan makan malam, dibantu oleh changbin dan juga beberapa maid yang terlihat sibuk.

"Sayaanggg"teriakan jungkook yang datang dari arah pintu utama segera menghentikan kegiatan jimin,  jimin segera melepas apronnya dan mencuci tangannya.  Dengan segera jimin berlari ke arah jungkook yang tengah berjalan.

"Kookie!"jimin segera melompat ke arah jungkook yang segera ditangkap oleh tubuh besar kekasihnya.

Namjoon yang melihat hal itu hanya tertawa pelan karena tingkah menggemaskan jimin.

"Astaga,  kenapa kau berlari sayang?"jungkook terkekeh memandang jimin yang kini berada dalam gendongannya

"Aku rindu, kenapa pulang malam? Namjoon hyung sudah pulang dari sore tadi"jimin mengembungkan pipinya membuat jungkook gemas

"aku tadi pergi ke suatu tempat"jungkook menurunkan tubuh mungil jimin

Jimin hanya ber "oh" ria kemudian menarik jungkook menuju dapur.

"Duduklah"perintah jimin yang segera dituruti jungkook.

Jimin segera menghidangkan masakannya bersama maid tadi.

"Bin, duduklah.  Kita makan bersama"ajak jimin

Jungkook hanya diam menatap changbin yang takut. Perlahan dia duduk di hadapan jungkook yang menatapnya tajam.

"Namjoon hyung kemarilah,  kita makan bersama"ajak jimin

Namjoon segera berjalan ke arah meja makan dan duduk di samping changbin.

Sedangkan jungkook?  Dia sedang menahan amarahnya karena tidak ingin merusak mood baik dari kekasih mungilnya.

"Nah ayo kita makan,  tapi sebelum itu kita harus berdoa"ucap jimin

Semua yang ada di meja makan mulai berdoa,  kecuali jungkook yang hanya menatap jimin lembut tanpa mengalihkan tatapannya.

Selesai makan,  jungkook duduk di sofa dengan jimin yang ada di sampingnya.

"Kookie, kapan kau akan melepaskan changbin?"tanya jimin

Jungkook yang tengah memainkan ponselnya segera menoleh ke arah jimin.
"Kenapa? apa kau ingin aku melepaskannya?"tanya jungkook

"Iya,  dia harus menjaga adiknya di rumah sakit"jimin menatap dengan tatapan memohon

"Baiklah, tapi aku akan terus mengawasinya. Karena dia masih menjadi ancaman untuk kita"jawab jungkook

"Terimakasih kookie"jimin segera mengecup pipi jungkook dengan cepat

"Kenapa hanya kecup, dan aku tidak mau hanya di pipi"protes jungkook

"Lalu?"jimin memiringkan kepalanya bingung

Jungkook mengangkat jimin agar duduk di pangkuannya dan menghadap padanya.

"Disini"jungkook segera mencium bibir plum kekasihnya itu.

Jimin dengan senang hati membalas ciuman jungkook,  tangannya mengalung di leher kekasihnya itu.

"akhh"jimin memekik pelan saat jungkook menggigit bibirnya dengan sedikit keras.

"Itu sakit"jimin cemberut setelah melepaskan ciuman mereka.

"Maafkan aku, kau sangat menggemaskan sayang"jungkook kembali mencium bibir kekasihnya.

~~~

Jimin kini berada di dalam mobil jungkook,  bibirnya tidak berhenti menyanyikan lagu yang sedari tadi didengarnya dari radio.

Like an echo in the forest

Haruga doraogetji

Amu ildo eopdan deusi

Yeah, life goes on

Like an arrow in the blue sky

Tto haru deo naragaji

On my pillow, on my table

Yeah, life goes on

Like this again

"Kau masih bekerja di club?"jungkook membuka obrolan

"Iya,  kenapa?"jimin menolehkan wajahnya agar melihat jungkook yang fokus menyetir

"Tidak,  hanya saja kau harus lebih menjaga diri disana.  Jangan biarkan kau disentuh oleh pria lain,  dan jangan tersenyum pada orang asing"ucap jungkook

"Baiklah,  oya dan bagaimana changbin?"tanya jimin

"aku sudah meminta namjoon hyung untuk mengantarnya pulang,  kau tidak perlu khawatir"jungkook mengusap rambut jimin

"Terimakasih,  karena telah mendengarkanku"jimin tersenyum manis pada jungkook.

Jungkook yang melihat itu segera menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba

"Akkk,  apa yang kau lakukan sih!"jimin memegangi dadanya karena terkejut.

"Karena kau sangat manis saat tersenyum seperti itu,  membuatku tidak fokus menyetir"ucap jungkook, diraihnya tengkuk jimin dan melumat bibir itu dengan cepat dan lembut.

Jimin yang masih blank karena jungkook yang tiba-tiba menciumnya hanya diam.
Jungkook melepaskan ciumannya dan menatap wajah jimin yang memerah.

"Kau sangat menggemaskan sayang"jungkook mengecup singkat bibir plum itu dan kembali melajukan mobilnya menuju rumah jimin.





Daddyhhh 💦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daddyhhh 💦

[END] MY MAFIA MAN! [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang