Soobin sampai dirumah, menyalakan lampu ruang tengah. Dan, seperti biasa, Beomgyu dan Yeonjun-Hyung belum ada. Yeonjun-Hyung masih sibuk dengan tugasnya sebagai guru SMA dan guru les Matematika. Sementara Beomgyu masih di sekolah, kira-kira baru pulang pada jam 22.00, belum ditambah dengan kursus musiknya, sampai rumah mungkin jam 00.00 paling cepat.
Soobin duduk di sofa, langsung merebahkan tubuhnya. Hari ini sangat melelahkan, seperti hari-hari sebelumnya. Harus kuat dan sabar! Soobin menatap kosong foto keluarganya. Ibu, Ayah, Beomgyu, Yeonjun-Hyung dan dia. Keluarga yang lengkap. Namun, tidak sempurna. Akhir-akhir ini, mereka jarang bertemu satu sama lain. Tepatnya semenjak Soobin keluar dari SMA. Entah mengapa, semua mulai begitu jauh. Soobin yang biasanya dapat bertemu Beomgyu dan Yeonjun-Hyung juga di sekolah, kini hanya bisa bertemu mereka di ruang makan saat pagi. Tapi, pagi tadi ada masalah yang justru membuat jarak lebih meluas diantara mereka. Ayah dan Ibu Choi bersaudara sibuk bekerja. Semenjak itu juga. Ibunya baru saja dijadikan sebagai model utama dalam majalah Fashion, otomatis setiap hari ia akan sibuk. Jadwalnya jauh lebih padat daripada saat dia dulu jadi model figuran. Ayahnya juga baru saja membangun cabang baru kantornya di Singapura. Dan itu sukses besar. Maka, dari situlah semua mulai terasa berbeda.
Soobin terdiam, sesekali merasa miris dalam hatinya. Orang-orang berpikir bahwa keluarga nya adalah sebuah gambaran yang indah. Semua menginginkannya. Tapi, kesuksesan dan kekayaan keluarganya tidaklah berarti tanpa ada cinta disana. Bahkan orangtuanya dan Yeonjun-Hyung sempat berselisih paham. Orangtuanya ingin Yeonjun menjadi seorang tentara, sementara Yeonjun ingin menggeluti bidang bahasa inggris. Sampai hari ini, saat Yeonjun-Hyung sudah jadi guru bahasa Inggris, orangtuanya masih bersikap dingin. Maka jangan aneh kalau Yeonjun cuek.
Soobin pun pergi ke dapur, mengambil sedikit camilan dan minuman bersoda. Dia menyalakan Televisi di ruang tengah. Menonton acara talkshow kesukaannya. Dan ternyata disana, ada seseorang. Yang kembali melukis senyum di wajah Soobin. Begitu anggun, tawanya yang menggemaskan membuat Soobin juga ikut tertawa bersamanya.
"Jadi, pertanyaan berikutnya. Apakah kau punya tipe ideal untuk seorang kekasih?" tanya MC dia acara tersebut.
"Ne, dia harus tinggi, putih, memiliki banyak aegyo, baik kepadaku dan kepada keluargaku, manis, dan bertanggung jawab." jawabnya.
"Ah, tipemu sangat spesifik rupanya. Mengapa kau ingin memiliki kekasih yang punya banyak aegyo? "
"Karena aku suka laki-laki yang menggemaskan."
"Wah, berarti kau tidak akan menjalin hubungan dengan seorang oppa? Kau akan menjalin hubungan dengan laki-laki yang lebih muda?"
"Tidak masalah bagiku laki-laki yang muda ataupun lebih tua. Asal dia memenuhi segala tipeku."
"Haha, ne Ryn~a, tapi ngomong-ngomong soal tipe, apakah saat ini kau sedang dekat dengan seseorang?"
Ryn terdiam. Dia tampak sedang berpikir. Lalu, dia pun menjawab dengan mantap.
"Ani, aku sedang ingin sendiri dan fokus pada karirku saat ini."
Deg!
Senyum Soobin memudar. Namun memang itu kenyataan yang harus ia terima, pacarnya seorang aktris! Ingat itu. Ia tidak mungkin berharap banyak. Apalagi saat ini Ryn sedang naik daun. Mana mungkin Ryn bilang bahwa dia sudah punya pacar? Skandal dating itu luar biasa konsekuensinya. Seluruh usaha Ryn bisa lenyap dalam sekejap dengan adanya skandal itu.
Soobin tersenyum, ia lalu mematikan tv tersebut. Karena mau melanjutkan membaca novel yang belum sempat ia selesaikan kemarin. Ia pergi ke kamarnya, dan duduk di kursi belajar. Sekejap terbayang olehnya, meja ini adalah saksi bisu perjuangannya di bangku SMA. Mungkin itu juga yang sedang Beomgyu lakukan kini. Ia sering menasihati Beomgyu, bahwa kelak jika ia ingin bekerja, bekerjalah sesuai apa yang ia sukai. Jangan mencari pekerjaan semata-mata karena besaran uangnya, tapi apakah kau bahagia menjalani pekerjaan itu atau tidak. Seperti halnya Soobin, ia adalah siswa yang pintar, jika ia melamar menjadi karyawan di perusahaan swasta, pasti banyak yang mau merekrut. Tapi ia lebih memilih bekerja sebagai staff sound dan editing di MyBigHouse, padahal nominal uang yang ditawarkan tidaklah besar. Ia bekerja disana, atas dasar suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loslassen [OPEN PO]
Fanfiction|| Genre : Angst, Drama || (Tersedia di Shopee Doveline Publisher) [SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK PENERBITAN, PART SPESIAL DAN ENDING ASLI ADA DI NOVEL] Loslassen berasal dari bahasa Jerman yang berarti menghilang. Tak ada satupun orang yang sanggup...