"Udah yuk, pulang lagi aja. Aku udah sembuh loh" rengek Ayas meminta untuk pulang.
"Nggak!, ayo masuk" paksa Aira.
Malam ini mereka sedang berada di rumah sakit. Ya, Aira memaksa Ayas untuk di periksa. Aira sudah membujuk Ayas sejak tadi sore sampai akhirnya sekarang sudah berada di rumah sakit. Walaupun Ayas beberapa kali merengek mengajak pulang.
Ayas dan Aira sudah masuk di ruangan dokter. Dan berhadapan dengan seorang dokter wanita. Dokter Riri terlihat dari nametag nya yang tertera di jas kedokteran nya.
"Baik, pasien atas nama bapak Ayas betul?" tanya dokter Riri.
"Iyah"
"Bisa sebutkan keluhannya?"
"Akhir-akhir ini mas Ayas sering muntah-muntah setiap pagi, kadang siang-siang juga. Udah 4 hari kaya gini, tapi mas Ayas hanya muntah di pagi hari atau nggak siang, kalo sore atau malam udah sembuh sendiri, apa itu hanya masuk angin saja dok?" Jelas Aira menjelaskan.
Dokter Riri mengangguk dan tersenyum "apa ibu istrinya?"
"Iyah"
"Kalo gitu mari ikut saya" ucap dokter Riri beranjak dari duduknya menuju brankar untuk memeriksa Aira.
"Dok, kan yang sakit saya, kenapa yang mau di periksa istri saya" ucap Ayas bingung.
"Iyah, bapak tunggu aja ya. Ayo bu"
"Tap-"
"Nggakpapa ko bu, mari"
Aira yang bingung pun pasrah dan mengikuti dokter Riri.
"Jaman sekarang apa-apa segala terbalik, kadang pake baju juga suka ke balik. Hah,," monolog Ayas dengan menghela nafas panjang.
Gorden yang tertutup pun kembali terbuka. Kemudian dokter Riri kembali duduk menghadap Ayas begitupun dengan Aira yang duduk kembali di sebelah Ayas.
"Jadi, yang sakit siapa dok?" tanya Ayas.
"Sudah saya tebak. Tidak ada yang sakit pak, hanya saja istri bapak saat ini tengah mengandung. Selamat, usia kandungannya sudah mau memasuki 8 minggu" ucap dokter Riri tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan memberi selamat.
"8 minggu!" Kaget Aira.
Ayas yang kaget dan bingung pun hanya menerima jabatan tangan dari dokter Riri. Ayas tidak tau harus berekspresi seperti apa sekarang.
"Apa ibu baru mengetahuinya?"
Aira hanya mengangguk.
"Apa 2 bulan terakhir kemarin ibu telat datang haid?"
Aira mengangguk "Haid saya tidak normal, kadang 1 bulan datang kadang juga ngga, mungkin itu yang membuat saya tidak merasa"
"Tapi dok, saya tidak merasakan gejala orang hamil pada umumnya?" tanya Aira yang masih bingung.
"Iyah, ibu tidak merasakan gejalanya seperti mual-mual, tapi gejala itu muncul dan di rasakan oleh suami ibu. Ini bisa di sebut dengan sindrom couvade atau sering di sebut kehamilan simpatik, dimana seorang suami mengalami keluhan-keluhan atau ngidam saat istri sedang mengandung. Biasanya sindrom couvade ini terjadi saat usia kehamilan istri memasuki trimester pertama dan trimester ketiga" jelas dokter Riri.
"Apa ini berbahaya dok?" tanya Ayas.
"Tidak, bapak sama ibu tidak perlu khawatir. Yang mengalami kejadian seperti ini juga sudah banyak dan tidak terjadi apa-apa" jawab dokter Riri.
Ayas mengangguk paham.
Ayas dan Aira keluar dari ruangan dokter Riri setelah mendengar penjelasannya dan mengambil resep vitamin yang harus Aira minum nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Ustadzah
Novela JuvenilBanyak cerita yang awalnya tidak suka tapi setelah lama selalu bersama rasa suka dan cinta pun mulai tumbuh. Apakah cerita itu juga akan terjadi pada seorang pemuda yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nya dengan seorang wanita anak dari salah s...