#chapter16

169 12 6
                                    

OvO

"Mereka mau kemana" Melihat kearah mobil yang membawa Ice

"Aku harus ngikutin mereka" Menjalankan mobilnya yang sudah lampu ijo :v

𝙎𝙠𝙞𝙥 𝙙𝙞𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙠𝙤𝙨𝙤𝙣𝙜

"Aaaa lepasin!!!" Teriak Ice
"Diam!! Kalau ga.." Bentak bosnya
"Apa! Kalian pikir aku takut haa!" Potong Ice

"Ini anak ga bisa dibilangin! Kalian cepat ikat dia ditembok besi itu!" Perintah bosnya

"Baik bos" Kata mereka dan mengikat Ice

"L-lepasinnn!" Teriak Ice yang mulai takut

"Sudah bos" Kata jaenudin :v
"Bagus. Minggir kalian" Kata bos
"Lepasin gak!" Kata Ice

"Jangan berani lawan dengan orang dewasa anak kecil!" Kata bos

"Jangan panggil aku anak kecil paman. Namaku udin! Aku adalah udin!" Kata orang :v

Author// lah kok ini lagi:)
Blaze// kan elu yg tulis samsul >:)
Author//hehe iya yak :V

Abaikan :)
_________________

"Lepasin akuu" Kata Ice
"Udah dibilang berkali kali, kamu gak paham paham juga" Kata bos

"Pokoknya lu gak akan aku lepasin~" Bisik bosnya sembari memegang pipi Ice

*Ice terdiam

PLAKK!

"Adoyyyy" Kata Jaenudin kesakitan dan memegang kepalanya

"Rasakan! Ini lah akibat mengambil Ice dariku" Kata Blaze baru datang:)

"Siapa anak itu!" Menolehkan kepalanya tetapi tangannya masih berada dipipi Ice

"Hey kau! Berani kau menculik Ice kesayangankuu!" Kata Blaze sembari menunjuk kearah bosnya

"Ini bukan urusan kauu!!" Marah bosnya

"Hehe bukan urusan aku? Aku akan hajar kau!" Kata Blaze senyum jahad :v

"Blaze..." Kata Ice mengeluarkan air matanya

"Marilah!!!" Teriak bosnya
"Hiyaaa!" :v

"Bos mau kami bantu?" Tanya salah satu anggotanya

"Tidak usah. Dia lawan ku! Kalian jaga Ice tu!" Kata Bosnya sambil lawan dgn Blaze

"Baik bos" Kata anggotanya

Blaze dan Bosnya pun sibuk saling lawan. Saat ditengah perlawanan... Bosnya mengeluarkan benda tajam dan diarahkan ke Blaze,,,

"Hahaha rasakan ini!!" Kata bosnya
"Hah!" Kaget Blaze
"Blaze!!!" Teriak Ice panik

...

"Hahaha matilah kau" Menusuk Blaze
"Hah mati?" Kata Blaze
"Eh k-kenapa bisa" bingung bosnya

Benda tajam milik bosnya berhasil Blaze halang dengan tangannya sendiri, meskipun tangan Blaze sudah dipenuhi darah,,,

"Kau curang!!" Marah Blaze
"T-tidak mungkin" Kata Bosnya

"Rasakan ini!!" Merebut benda tajam milik bosnya dan menusuk ketubuh bosnya

"......" Terdiam

Bosnya terbaring dilantai.. Para anggotanya pun kabur dari rumah kosong tersebut karna aku gak tau mau bikin gimana lagi alur ceritanya :v,,,,,

"Ice.." Berlari kearah Ice
"Blaze" Kata Ice yang masih mengeluarkan air matanya

"Kamu gapapa?" Tanya Blaze sembari membuka ikatan Ice

"I-iya Blaze. Makasih" Kata Ice sudah terlepas dari ikatannya

"Iya Ice. Aku takut bakal kehilangan kamu lagi Ice" Memegang vivi Ice

"Gak Blaze. Aku Gak akan pergi lagi kok" Memegang tangan Blaze yang berada di vivinya

"Hem iya Ice" Memeluk Ice
"....." Terdiyam :v

"Aku pikir aku gak bakal bisa peluk kamu lagi Ice, ternyata aku masih bisa merasakan pelukan kamu" Mengelus rambut Ice

"I-iya Blaze" Kata Ice sedikit blush
"Yaudah yok pulang" Melepas pelukannya

"Iya" Balas Ice

Mereka pun menuju kemobil Blaze dan pulang kerumah Ice,,,,

*keadaan Sintia

"Apa!!!! Kenapa bisa ada Blaze" Marah Sintia

"K-kami tidak tau bos. Bos kami sudah dikalah kan sama anak itu" Kata Jaenudin ditelfon

"Kalian ini memang gak becus kerjanya!" Mematikan Ponsel nya

"Kalian pikir, kalian itu sudah menang. Aku gak akan menyerah semudah itu. Sepertinya harus aku sendiri yang melakukan nya" Kata Sintia dengan wajah Jahatnya muahahahaha muahahahaha >:D

Next? :v

See you at the next chapter :3

ICE my dear ♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang