“hey. Boleh aku duduk disini? Udah ga ada bangku yang kosong lagi. Mungkin kamu juga butuh temen?” terdengar suara seorang pria yang tiba tiba datang ke hadapanku di sa’at aku sedang asyik menikmati segelas coffee di sebuah café sambil melihat gambar gambar yang sudah ku ambil melalui kamera kesayanganku. Pria yang sangat tampan dan mempesona. Aku terus saja menatapnya, entah daya hipnotis apa yang dimilikinya sehingga aku terpesona padanya.
“Hellooooowwwwww…” pria itu melambai – lambaikan tangannya di depan wajahku.
“oh, eh, tadi kamu ngomong apa?”
“aku boleh duduk disini ga? Soalnya udah ga ada bangku yang kosong, kamu juga sendiri kan?” Pria itu tersenyum kepadaku. Benar benar senyum yang sangat menawan.
“oh, boleh kogh, aku juga lagi ga ada temen.” Aku hanya membalas senyumannya.
Pria itu memesan coffee yang sama denganku, di sana kami hanya diam saja, tidak ada satupun dari kami yang memulai pembicaraan sampai akhirnya pria itu menanyakan namaku, mungkin dia merasa bosan dengan suasana seperti itu.
“boleh aku tau namamu?”
“aku Keyla”
“nama yang bagus..”
Aku kembali diam dan melihat hasil gambar pemandangan yang sudah ku ambil tadi.
“kamu suka photography ?” Dia memulai pembicaraan lagi.
“ya, begitulah.. aku tertarik dengan hal itu, menurutku itu menyenangkan” aku tersenyum padanya.
“oh. Gimana kalo kita jalan jalan ke Musee Du Louvre besok??”
“boleh, jam berapa?”
“temui aku di café ini besok pagi jam 8.00 am, kita harus datang pagi pagi kesana, karena antriannya panjang”
“okay.”
“aku harus pergi dulu, jangan lupa besok yah. See ya!” Dia pergi dan meninggalkan senyumannya yang sangat menawan itu. Aku hanya terpaku dan kemudian tersadar lalu pulang.
******
Next day-
Aku masih menunggunya di café itu, sudah jam 8.15 am, tapi dia belum juga datang.
“hey!” sapa pria itu yang tiba tiba duduk di depanku, “ma’af yah, aku telat.”
“okay, no problem. Kita jadi pergi?”
“tentu.” Pria itu langsung menarik tanganku dan kamipun keluar dari café itu lalu pergi ke Musee Du Louvre. Memang benar, antrian disana sangatlah panjang, kita memang harus datang pagi. Setelah menunggu sekitar 15 menit, kami pun masuk.
Museum itu memang sangat indah dan menakjubkan. Sangat banyak karya seni dunia yang ada di museum tersebut, ada sekitar lebih dari 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter persegi. Tidak melewatkan kesempatan itu, aku langsung saja mengambil kamera kesayanganku dan mengambil beberapa gambar dari museum tersebut, disana juga ada lukisan Monalisa yang disebut “la joconde” di Paris, juga ada tentang buku “The da vinci Code” dan banyak hal lainnya. Aku juga sempat berfoto bersama pria itu. Kami berdua benar benar menikmati apa yang ada disana. Aku sangat senang, apalagi karena aku pergi dengan pria yang sempurna seperti dia, walaupun aku tau tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Selesai melihat itu semua, kami hanya berjalan jalan disekitar tempat itu.
“Gimana kalo kita pergi ke Notre Dame de Paris ?” Pria itu mengajakku untuk pergi lagi.