#1H1Masih SMA sudah jatuh cinta

13 4 0
                                    

Dipagi yang cerah sudah menjadi kegiatan rutin setiap hari senin sampai jum'at, seorang gadis berambut pendek berwarna hitam kecoklatan tidak pernah terlambat masuk sekolah. Bagaimana tidak, ia adalah mantan ketua Osis di SMA Tarumanegara. Ia lengser masa jabatannya karena telah naik kelas dari kelas 11 IPS menjadi kelas 12 IPS, namanya Lingga Anggraini atau sering disebut Aini.
Pada hari Senin pukul 06.30 waktu Indonesia barat seperti biasa Aini menggunakan sepeda berwarna putih milik kakeknya untuk pergi kesekolah. Selama diperjalanan kampung yang aman dan nyaman dengan disuguhi indahnya persawahan ia tidak pernah absen menyapa para petani yang sedang membajak sawah.

"Punten, mang karso ... semangat semuanya" Teriak Aini yang ceria sambil mengayuh lambat sepeda-Nya.
"Mangga ... Semangat neng!" Balas Teriak dari mang Karso dan semua petani yang melihat Aini melambai-lambaikan tangan dibalas Lambaian tangan juga dari Aini yang langsung mengayuh cepat mengejar waktu kesekolah.

*****

Jam dinding yang ada di ruang bimbingan konseling telah menunjukkan pukul 07.00 seperti biasa bel peringatan untuk siswa disekolah SMA Tarumanegara segera kelapangan sekolah untuk melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Sang Merah Putih, semua siswa telah mengerti posisi-Nya masing-masing. Upacara pun berjalan dengan tertib.

"Kepada Sang Merah Putih hormat ... Grak" Teriak pemimpin upacara.

Namun, dari luar gerbang sekolah saat pak Budi yaitu satpam sekolah sudah mengunci gerbang sekolah dan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ada tiga orang siswa laki-laki yang lari mendekati gerbang karena terlambat masuk sekolah.

"Haduh ... padahal cuman telat lima menit udah di kunci aja" Keluhan Bajas Pramudya atau Ajay.
"Tapi tumbenan ngga ada Osis" Kata Chandra Arkanda biasa dipanggil Oing.
"Mungkin karena hari pertama masuk jadi semua anggota Osis turun kelapangan" Kata Ajay.
"Ikut gua selagi masih sepi" Ajakan Damar Sukma Bintara lelaki yang pendiam tapi banyak berbuat ulah, sering di panggil Amar.

Ternyata, mereka bertiga memanjat dinding pembatas dekat kelas 12 IPA. Tempat yang jarang di pantau guru dan CCTV yang mati dengan mudah mereka masuk sekolah tanpa diketahui siapapun. Itupun pemikiran mereka saja padahal selalu ada guru killer yaitu pak Gunawan yang selalu mundar-mandir keliling sekolah. Mereka bertiga memanjat dinding saling bahu-membahu, walau berhasil benar saja dari kejauhan ada pak Gunawan.

"Gila, woy masuk kesini" Kata Ajay tapi pak Gunawan terlanjur-

*****

Wah, kelanjutannya bakal seperti apa ya? Baru halaman pertama aja udah buat deg-degan 😂

Next ...

EUFONI SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang