XAVIER (BL) - TAMAT ✅

21 - Mengikuti permainan.

"Siapa ayah kandung Cio?'

"Xavier Madison, mantan Presdir mu. "

Mata Alvy membulat sempurna mendengar fakta yang terlontar dari mulut Selena. Lidahnya kelu, mulutnya seakan tercekat.

"Drama apa lagi yang sedang kamu buat Selen? " lirih Alvy. Tubuhnya melemas, ia segera duduk ke kursi tunggu yang ada di depan ruang operasi.

"Aku tidak bohong, dialah pria yang membeli tubuh ku delapan tahun yang lalu hingga hamil. Dia juga... Orang yang telah menyetubuhi mu malam itu. "

"Jadi kamu tahu kan? Kenapa Xavier sok' baik sama kamu dan Cio selama ini? Itu karena dia licik Vy, aku yang lebih dulu mengenal Xavier, aku tahu orang seperti apa Xavier itu. " ujar Selena penuh dengan penekanan, dan Alvy masih menggeleng tak percaya.

"Lihat video CCTV yang kudapatkan, Xavier mendobrak kamar yang kamu tempati, lalu meniduri mu?" ujar Selena berusaha memberitahu.

Alvy mengerutkan kening, Ia tidak mengerti kenapa Xavier melakukan hal itu.

Apa tujuannya? Apa kebaikan Xavier selama ini hanyalah pura-pura?

"Sekarang kamu percaya kan Vy? Xavier itu nggak tulus. Dia itu mau merebut kamu dari ku karena dia kecanduan tubuh kamu dan dia mau menghancurkan pernikahan kita. Dia juga pasti mau ambil Cio dari kita. " terang Selena dengan menangis lalu memeluk suaminya.

Apa yang di bicarakan Selena ada benarnya. Apa jangan-jangan Xavier mendekatinya karena ingin mengambil Cio? Anak kandungnya? Tapi Alvy tidak yakin akan itu. Karena kata hatinya terus berkata bahwa Xavier orang yang tulus.

Alvy memandang lekat wajah wanita yang sudah ia kenal sejak kecil. Bahkan telah menikahinya delapan tahun lamanya. Alis Alvy menukik kala melihat raut wajah Selena. Ia pun menghembuskan nafasnya.

"Entahlah Selen, aku akan bicara dengan Xavier dulu. Lagipula, rumah tangga kita memang sudah hancur. Aku sudah ajukan gugatan."

"Nggak! Aku nggak mau cerai Vy. Aku akan perbaiki kesalahanku, aku janji. Tolong, kita sudah bersama selama delapan tahun. Jangan seperti ini!"

"Selen mengertilah, aku nggak bisa sama-sama kamu lagi."

"Kenapa? Apa kamu sudah benar-benar menjadi Gay karena tidur beberapa kali sama dia? Please, pikirkan lagi. Aku masih sayang banget sama kamu. Maaf kemarin aku emosi, aku nggak bermaksud untuk berkata kasar dan mengatai Cio. "

Selena berlutut di hadapan suaminya, serta terus meminta maaf dan memohon untuk kembali. Sedangkan Alvy hanya terus diam.

"Beri aku waktu Selena. "

"Baiklah, aku akan setia menunggu mu sayang. "

Selena pun menyeringai, lalu bangkit berdiri untuk memeluk suaminya. "Aku mencintai mu Vy" bisiknya dan Alvy memilih tak merespon ucapan Selena.

Tak beberapa saat kemudian, tiba-tiba seorang Dokter keluar yang membuat Alvy spontan melepas pelukannya.

"Bagaimana Dok?"

"Operasinya berjalan lancar, putra anda akan baik-baik saja. Hanya tinggal menunggu pulih saja."

"Ya Tuhan, terimakasih. Lalu keadaan pendonor bagaimana Dok?"

"Keadaannya baik, hanya saja mungkin sedikit lemas. Karena selain mendonorkan sum-sumnya, ia juga mendonorkan banyak darah .Mungkin di beri asupan bergizi dan daging saja agar darahnya kembali normal."

"Boleh saya menemuinya?"

"Maaf ,tapi beliau bilang ingin kami menjaga privasinya, dan ia tidak ingin di temui siapapun."