4;; Di Bus

361 89 23
                                    

[Joohyun's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Joohyun's POV]

Setelah melewati hari yang panjang, aku bersama yang lain tidur untuk mempersiapkan hari esok untuk pergi dari Gangnam menuju Seocho. Apapun yang terjadi nanti, bisa kami pikirkan. Terpenting saat ini, kami memiliki 4 buah revolver lengkap peluru yang berhasil diambil Taehyung dan Seokjin. Sisanya ada yang memegang tongkat baseball, tongkat golf, dan pisau dapur.

BRAK! BRAK!

Aku yang biasa terbangun pagi langsung minum air dikejutkan oleh seseorang yang menggedor pintu. Saat akan mengintip dari lubang pintu, pergelangan tanganku di tahan Taehyung yang sepertinya baru bangun. Taehyung menempelkan jari telunjuk ke bibirnya sendiri, memberi tanda untuk diam. Aku menurut kala Taehyung pelan-pelan mendekati pintu yang digedor lagi dari luar.

BRAK! BRAK! BRAK!

Gedoran itu membuat yang lain terbangun. Sooyoung, Seulgi dan Yeri yang baru keluar dari kamar langsung ku suruh diam. Begitu pun yang lain, langsung berposisi dengan senjata masing-masing. Aku juga mengambil pisau dapur dan mengacungkannya ke depan. Ku lihat Taehyung semakin dekat dengan pintu. Di tangannya sudah siap revolver jika orang yang menggedor adalah manusia berdarah.

BRAK! BRAK!

Taehyung pun mengintip di lubang pintu. Entah apa yang dia lihat karena kemudian menatap ke arahku dengan pandangan yang tidak bisa ku mengerti. Tak lama, terdengar suara berbisik lirih di depan pintu, "Dowajuseyo... Aku... Aku masih sehat, tolong aku... Izinkan aku masuk... Dowajuseyo..."

Aku bersama yang lain saling berpandangan. Tak menyangka ternyata di apartemen ini masih ada yang selamat. Aku juga tidak sempat untuk mencari tau karena disibukkan memikirkan rencana bertahan hidup dengan yang lain. Lalu, Seulgi maju, "Buka saja pintunya! Dia meminta bantuan kita!"

"Seulgi-ya!" Jimin menahan pergelangan Seulgi, "Nanti dulu."

"Kenapa? Kita bisa membiarkan dia masuk! Dia bilang dia tidak apa-apa." Ujar Seulgi, tapi yang lain hanya diam. Lalu aku bertanya pada Taehyung, "Apa kau melihat dia masih baik-baik saja?"

Taehyung mengintip sekali lagi lalu menganggukkan kepala, "Dia masih baik-baik saja. Dia masih manusia dan bersih tanpa darah."

"Dowajuseyo... Ku mohon, tolong aku... Dowajuseyo... Hiks..." Suara wanita di depan pintu kembali terdengar lalu Seokjin berujar, "Kalau begitu buka pintunya."

"Yaaa andwae!" Sooyoung menahan tangan Taehyung yang hendak membuka pintu, "Kita tidak bisa membiarkan siapapun masuk! Bagaimana kalau dia sudah tergigit dan menyerang kita?"

Life Goes On [삶은 계속된다]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang