IV

497 47 0
                                    

"Karena sering memperhatikannya. Tanpa sadar, aku jadi mengenal semua kebiasaannya"

Chanyeol tersentak ketika batinnya terus saja mengklaim bahwa ia sering memperhatikan Baekhyun. Ia mengerang membuat yang lebih kecil mengernyit heran.

"Kau kenapa?" Tanya Baekhyun, sedikit mendongak karena perbedaan tinggi badan mereka.

Chanyeol tidak menjawab. Ia malah menatap Baekhyun dengan tajam, menelusuri mengapa lelaki di depannya bisa membuatnya seperti ini.

Mereka tengah berdiri di jalan yang sepi dengan pencahayaan remang, jam sudah menunjukkan angka dua belas. Dan seharusnya, adegan seperti ini memiliki kesan yang romantis seperti di dalam drama yang sering Luhan tonton. Tapi, entah mengapa jika Chanyeol dan Baekhyun yang melakukannya, itu seperti panglima yang sedang mengibaskan pedang untuk berperang.

.

.

.

Kai terus saja bungkam ketika dua orang lelaki di depannya tengah memberinya nasihat—lebih tepatnya omelan. Sesekali ia mengangguk mantap ketika salah satu dari mereka berbicara seperti,

"Kau tidak akan menyakitinya, kan?"

Kai mengangguk

"Tidak, tidak. Kau tidak boleh menyakitinya"

Kai mengangguk lagi

"Bahkan sebelum itu terjadi, kami akan membunuhmu. Kau mengerti?"

Kai mengangguk kembali dengan cepat

"Aku tidak mengerti mengapa dia memilihmu dari sekian banyak lelaki berkulit putih di Seoul atau bahkan di seluruh dunia ini"

Kai merengut, tersinggung, tentu saja. Tapi ia memilih diam daripada kuku-kuku dari salah satu lelaki cantik di hadapannya menggores se-inchi kulit tubuhnya, dan lebih mengerikannya lagi adalah kuku-kuku dari mereka berdua.

"Hei," Kyungsoo berseru, tidak terima, "Berhenti menilai bagaimana buruknya seleraku"

Sehun terkekeh disampingnya, "Sudahlah Lu, jangan mengganggu mereka lagi. Dan Baekhyun, jangan samakan selera Kyungsoo dan seleramu okay? Demi Tuhan, itu sangat berbeda. Kau begitu pemilih"

Baekhyun mencibir. "Itu karena aku tidak memilih pasangan dengan sembarang"

"Itu sebabnya kau tidak memiliki kekasih di usia seperti ini?" Ucap Sehun dengan sarkastik

Baekhyun mencebikkan bibirnya. "Terserah, kalian terlalu berisik"

Lho,

Bukankah sedari tadi Baekhyun yang terus mengomel?

Chanyeol menyeringai ketika Baekhyun mengambil—merebut—gelas ditangannya. Ia sedikit mengagumi bagaimana Baekhyun yang langsung saja meneguk minuman beralkohol itu dengan rakus.

"Fuck" Baekhyun berdesis ketika cairan alkohol itu melewati tenggorokannya.

"Tuhan, jangan minum Baekhyun" Kyungsoo berbicara, ia memegangi dahinya lelah. "Kau benar-benar tidak boleh minum" Ucapnya lagi.

That Jerk Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang