PART-8

67.5K 12.3K 332
                                    

Happy reading!


Disebuah tempat berwarna serba putih, seorang gadis sedang melihat sekitarnya.

Tuk tuk tuk

"Hai Livi!" Sapa seorang wanita yang entah datang darimana.

Livi menengok, matanya terpesona melihat wanita didepannya sangat cantik. Orang itu terkekeh.

"Iya, siapa ya?" Tanya Livi.

"Kamu ngga perlu tau namaku"

"Aku disini mau kasih tau kamu sesuatu" lanjut wanita itu berucap.

Livi menatap serius wanita misterius didepannya serius ketika orang itu bilang 'diam dan dengarkan ini'

Wanita itu diam sebentar, "kutukan, kamu terkena kutukan." Ucapnya.

Livi kaget, "k-kutukan----" ucapan Livi terpotong ketika wanita didepannya menyuruh dia diam.

"Ya! kutukan yang merubah kamu menjadi seekor kucing. Kamu pernah membunuh kucing, kamu ingat?"

Livi berusaha mengingat kapan dia membunuh kucing, setelah beberapa menit, matanya membulat kala ingat kejadian itu.

"Dan kucing yang kamu bunuh itu, aku!"

"Apa karna itu gue dikutuk jadi kucing?" Tanya Livi dan diangguki oleh wanita itu.

"Kamu bisa berubah menjadi manusia dengan sebuah ciuman. Tapi itu hanya bertahan 3 jam, setelahnya kamu akan menjadi kucing lagi" ucap wanita misterius itu.

"Kalau kamu ingin menjadi manusia seutuhnya---"

"Kamu harus membuat seorang pria jatuh cinta dengan kamu, Livi"

"Dan orang itu, ada di dekat kamu!"

***

"Woi kebo! Bangun!"

Livi langsung terbangun. Apa tadi sebuah mimpi?

Melihat kucing putih didepannya diam, terbengong. Alvin mendekatkan wajahnya kearah telinganya lalu berteriak.

"WOIIII KEBOO!"

"MEOWW!!" Livi melompat kaget. Dia menatap Alvin tajam. Sedangkan yang di tatap menyengir.

"Lu ngapain di luar?" Tanya Alvin yang membuat Livi menatap sekitarnya.

Oh iya, tadi kan gue di keluarin dari rumah sama si Minah.

"Meow!" Livi kaget ketika Alvin menggendongnya masuk kedalam rumah.

Livi kembali teringat tentang wanita misterius didalam mimpinya. Dia harus menemukan seorang pria yang mencintainya. Dan pria itu berada di dekatnya, siapa dia?

"Lu suka banget bengong! Kerasukan mampus lu!"

Livi menengok, dia menatap Alvin yang sedang memainkan ponselnya sambil bersender dikepala ranjang yang masih memakai seragam sekolah.

Dia mau membuktikan sesuatu!

Livi naik keatas dada pria itu, wajahnya langsung berhadapan dengan wajah Alvin yang menatapnya bingung.

Wanita tadi bilang, ciumannya harus di---

Cup!

Alvin melotot

BYUSSS!

bibir.

Livi bangkit dari atas tubuh pria yang masih terdiam, kaget. Seolah merasa tak bersalah, dia duduk disebelah Alvin.

"Wei!" Livi melambaikan tangannya di depan wajah Alvin.

"Yuhuu ada orang tidak~"

Alvin tersadar ketika mendengar suara Livi yang bernada. "T-tadi lo n-ngapain" sialan suaranya jadi gagap.

Livi menggaruk kepalanya, "ouh itu, gue cuman memastikan sesuatu."

"Gue bisa jadi manusia, dengan sebuah ciuman dibibir"

"Walaupun cuman bertahan 3 jam si" lanjutnya berucap.

Alvin memegang bibirnya, "tapikan lo bisa izin dulu sama gue!" Ucap Alvin tak terima kalau bibirnya tidak suci untuk kedua kalinya.

"Gimana gue bisa bilangnya! Lagipula lu ngga bakal ngerti bahasa kucheng!" Livi ikutan kesal.

Mereka terdiam.

"Yaudahlah ya, udah kejadian ini"

"Lagian gue bakal sering cium lo. Jadi Alvin, lo harus terbiasa." Ucap Livi.

Alvin melotot kaget, dia menutup mulutnya.

Sialan, dia harus menyelamatkan bibirnya.

_____

Oke, gimana dengan part ini? Seru ngga?

Vote, komen dan tandai typo.

Makasih sudah mampir.

NEXT?

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang