Pagi yang indah, sinar matahari yang hangat masuk menembus tirai jendela yang tipis membuat si empunya kamar reflek memicingkan mata guna menyesuaikan cahaya.
Ia melakukan peregangan kecil kemudian mengambil ponsel yang terletak di laci sebelah ranjang sekedar mengeceknya.
Senyum Koeun terukir kecil begitu pesan yang di ketiknya beberapa detik lalu dibalas oleh orang di seberang.
Selesai berurusan dengan ponsel, gadis cantik itu pun mulai membersihkan diri.
Hari ini dia akan menemani seseorang untuk sekedar menikmati suasana pantai.
Ting-tong
Koeun yang sibuk berkutat pada make up tipisnya pun berseru, menyuruh orang itu untuk menunggunya sebentar. Dia tahu siapa yang memencet bel.
Saat kegiatannya selesai dia pun segera membuka pintu membuat orang itu tersenyum manis.
"Ayo masuk dulu" ujarnya mempersilahkan tamunya masuk ke dalam rumah.
"Sudah makan?"
"Belum. Bagaimana mau sarapan kalau aku saja sangat buru-buru tadi. Aku pikir aku sudah kesiangan"
Koeun terkekeh, "Dari penampilanmu saja noona sudah tahu, Hyuck-ah. Apa kau tidak menyisir rambutmu, eoh?" Koeun merapikan rambut lelaki yang dipanggil Hyuck itu dengan telaten.
Perbedaan tinggi yang sangat kentara itu menimbulkan kekehan gemas dari si lelaki.
