Kedua mata Airi membuka terbangun dari tidurnya, dia menguap menggosok matanya pelan. Dan membangunkan kakaknya yang masih tidur.
"Kakak, bangun" kata Airi terus menerus membangunkan Satoshi.
"Hm, iya-iya" bocah laki-laki itu terbangun menatap malas Airi, dia menguap pelan.
.
"Kak lihat salju turun" tunjuk Airi, dia bergegas memakai sepatu bot usangnya dan berlarian di halaman.
"Sini kak" ajak Airi lagi, Satoshi mendengus lelah melihat adiknya terlalu semangat.
"Kita jalan-jalan yuk, sekitar desa" tawar Satoshi.
"Boleh" ucap Airi setuju.
~♧♡♧♡~
Satu hal yang Satoru lupakan adalah tentang keadaan istrinya sekarang, dia sampai melupakan sosok istri yang dia cintai. Seakan kata-kata Mei tadi bagaikan ribuan jarum menusuki tubuhnya, otaknya low respons--dia memilih membuka email pribadinya yang di katakan Mei tadi.
Jadi sebelum ke topik to the point, Mei menanyakan apa Satoru lebih peduli pada Shoko ketimbang Utahime. Bagaimana Mei ngga gedeg ngelihat teman baiknya selalu di sakiti Gojo dan Shoko, Mei ngga terima teman baiknya itu di sakiti terus memilih ikut campur.
Dia tidak tahu apa-apa tentang Utahime yang sekarang, tapi dia mencoba memberitahu fakta penting bagi Satoru. Dan alhasil pria berusia 27 tahun itu shock berat mendapatkan kabar dari Mei, dia membuka semua email yang belum dia baca dan lebih parahnya lagi surat-surat itu semuanya dari Utahime istrinya.
"Belum terlambat Jo, mending lu jemput istrimu" kata Mei menyesap teh hijaunya.
Tanpa pikir panjang Satoru langsung menyusul ke tempat Utahime.
.
"Maaf pak, anda mencari siapa?"
"Go-Gojo Utahime" kata Satoru dengan nafas ngos-ngosan habis lari lewat tangga darurat karena lift nya rusak.
"Maaf, saya tidak mengenalnya" kata ibu-ibu itu. "Coba anda tanyakan pemilik apartemen ini"
Selang 25 menit setelah melewati tangga yang sama Satoru terduduk lemas di luar apartemen sambil menunggu pemilik tanah itu.
"Anda, Gojo Satoru" kata wanita paruh baya itu.
"Iya saya. Maaf boleh saya tanya istri saya Utahime ada disini?"
"Oh Iori, dia memang disini cuman mengambil bekas perabotannya" kata ibu itu.
"Perabotan bekasnya yang ada di apartemen" tanya Satoru sekali lagi
"Iya nak, dia membawa semua barangnya. Maaf Iori tidak memberi tahu dia pindah kemana"
.
.
.Satoru memilih bermalam di dalam mobilnya, mengecek semua Cctv jalanan yang sudah dia minta izin lewat Ijichi yang sudah di klarifikasi oleh kantor polisi.
Mengecek semua tayangan ulang tanpa tertidur sedikit pun, meski rasa kantuk selalu menantangnya Satoru tidak peduli--dia sudah menghabiskan 4 gelas kopi hitam untuk melawan kantuknya itu.
"Ketemu" kata Satoru, melihat plat nomer mobil yang di pesan Utahime untuk membawa barang-barang prabotannya.
Dia mengecek lebih seksama dan memilih menjalankan mobilnya untuk mendapatkan lebih cuplikan ulang video Cctv jalan raya.
"Tunggu jalan ini kan udah mau keluar jalur Tokyo" kata Satoru sambil melihat kedepan dan layar komputernya.
~◇♧◇♧~
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me (HIATUS)
Romanceseorang wanita yang berhati lembut dan tegar ini hanya bisa tersenyum lemah melihat rumah tangganya yang retak. sosok sahabat yang selalu hadir dan meminjamkan pundaknya dan di anggap saudarinya sendiri, mengkhianatinya berselingkuh dengan suami yan...