12. Pertengkaran

214 11 0
                                    

"Setelah itu aku pun langsung menikahi mu di Rumah Sakit. Aku melakukan itu untuk Bu Luna bukan Ayah mu, aku membebaskan hutang Ibu mu, yang sepertinya juga merasa tidak nyaman. Saat itu aku membebaskan mu, tapi kami membuat perjanjian dahulu bahwa aku boleh mengambil mu kapan saja, dan aku sudah mengambil mu malam itu" kata Edward mengakhiri ceritanya.

"Lalu, bagaimana aku menghadapi semua ini?"

Edward melihat kearah Sonya yang tertunduk menyembunyikan wajahnya dari tatapan Edward. Edward pun berjalan kearah dirinya, lalu duduk di sebelahnya. "Papa akan membongkar siapa dalang di balik semua ini"

"Aku tahu pelaku nya pasti Mala, anak jalang itu"

"Kenapa kau begitu yakin?"

"Karena tadi dia meledek ku di gerbang saat aku keluar dari Sekolah untuk selamanya"

"Begitu? Hm, baiklah aku akan menyuruh Jack untuk mengurusnya"

Sonya tak menjawab dan memilih untuk diam saja, sedangkan Edward mengambil gagang telepon lalu menghubungi Jack untuk datang ke ruangannya. "Eh sebentar, kau menyuruh Kak Jack kesini?"

"Ya"

"Dia akan melihat ku" Sonya panik dan langsung bangkit dari tempat duduknya, sementara itu terdengar suara ketukan pintu dari luar dan Sonya pun semakin di buat tak karuan. Hingga pada akhirnya dia melihat meja kerja Edward, laku berjongkok disana.

"Masuk, Jack" kata Edward sambil duduk di kursi tepat di hadapan Sonya yang jelas membuat wajahnya merah merona.

Jack masuk dan langsung menghampiri Edward. "Ya, ada apa, Tuan?"

"Carilah informasi tentang foto-foto ku yang tersebar luas"

"Ya tentu baik"

"Dan cari tahu info lengkap tentang Mala Raini, aku agak curiga padanya"

"Baik"

DUK

Jack mendengarnya, dia meraih kertas-kertas dari atas meja Edward yang di bawahnya terdapat Sonya. "Jangan bersembunyi, lagi pula aku sudah tahu kau ada disini"

"Oh biarkan. Dia sedang menjalankan tugasnya" kata Edward sambil memajukan kursinya sambil satu tangannya menarik resleting celananya. Hal ini justru membuat Sonya semakin merona.

"Oh, maaf. Aku tidak tahu kalian sedang... Ah, sudahlah. Aku duluan" Jack langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"What the fuck! Kau gila!" Sonya setengah mendorong kursi Edward dan dirinya keluar dengan wajah yang masih merah padam, napasnya pun turun naik membuat Edward tersenyum gemas dan langsung menarik Sonya keatas pangkuannya.

"Tak apa, sayang. Lagipula kita itu kau Istri ku, dan Jack pun tahu semuanya"

"Tahu?"

"Ya, dia tahu semuanya"

"Ya ampun" Sonya mengalihkan pandangannya dari Edward sambil memencet keningnya merasa Stress yang luar biasa.

"Jangan terlalu di pikirkan" Edward menarik wajah Sonya hingga menatapnya, matanya kini menatap lekat kearah bibir Sonya hingga membuat jakun- nya turun naik.

"Tapi aku----- mmpsh"

Edward susah membungkam mulut Sonya dengan ciumannya, ciuman itu terasa begitu lembut dan penuh perasaan, hingga entah karena banyak pikiran atau terbawa suasana Sonya membalas ciuman Edward dan mengimbangi gerakan bibir dan lidahnya. Tangan Sonya melingkar di leher Edward dan satunya lagi meremas rambutnya.

Edward pun tak mau tinggal diam, dia mengelus-elus paha Sonya hingga rok sekolahnya tersingkap ke atas, tangannya menyusuri perut Sonya hingga akhirnya sampai di tujuannya, Edward memainkan payudara Sonya dari dalam bajunya sehingga membuat Sonya tersengal tapi tak melepaskan ciuman yang semakin lama semakin menggila. Mereka tak melakukan apa-apa lagi, hanya itu saja tapi cukup hot.

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang