12.Khawatir

56 9 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 12: KHAWATIR
______________________________________

"Ayo naik," ucap Reza yang sudah diatas motor nya dan memakai helm fullface nya.

Calista pun menurut dan naik diatas motor Reza, tak lama Motor reza pun menjauh dari area SMA lima sila.

>>><<<

Sudah lebih dari 1 jam setengah mereka mengelilingi kota jakarta untuk mencari keberadaan Renata, namun nihil Renata tidak ditemukan.

"Kita pulang dulu, siapa tau Renata dah dirumah lo," ujar Reza yang lebih mirip berteriak karna sekarang dia sedang mengendarai motor dan suasana cukup ramai.

"Oke," Calista mengangguk pasrah dalam lubuk hati nya paling dalam dia menyesal mendiamkan Renata dan membentak gadis itu.

Reza melajukan motor nya menuju kediaman Satrio. Hanya butuh 20 menit untuk sampai.

Calista turun dari motor begitupun Reza. Calista berlari dari teras mansion menuju pos satpam meninggalkan Reza di teras mansion.

"Pak, apakah Renata sudah pulang?" tanya Calista pada pak Retno--satpam di mansion keluarga Satrio di pos satpam.

"Belum non, non Renata belum keliatan setelah pulang sekolah tadi," ucap Pak Retno yang membuat bahu Calista merosot lemas.

Calista mengangguk, "Makasih Pak info nya."

Pak Retno mengangguk dengan tersenyum, Calista berlari menghampiri Reza di teras mansion.

"Gimana nih Renata belum pulang," Calista gelisah karna semua ini ulah nya.

Jika saja dia tidak keras kepala dan mau mencari tau dulu pasti akan berbeda cerita.

"Makan nya jadi orang tu jan goblok, ngomong seenaknya. Kalo dah gini enak?" sinis Reza.

Calista menatap sinis Reza "Auah lu mah bukan nenangin gue malah kek gitu," Calista mendengus kesal.

"Ngapain gak guna," Calista tak menanggapi dia memilih mengambil handphone dan menelpon Renata.

Namun hanya suara operator yang ada, HP Renata mati tidaknbisa menerima telpon.

Tak lama suara derum motor terdengar memasuki wilayah mansion Satrio.

Calista membulatkan mata nya saat orang yang berada diboncengan belakang itu adalah Renata.

Setelah Renata turun, Calista langsung berhambur ke pelukan Renata.

"Cal? Lu kenapa?" Calista tak menjawab. Yang Calista rasakan saat ini adalah rasa bersalah yang ada di lubuk hati nya.

Di rasa cukup berpelukan nya, Calista mengurai pelukan nya dengan Renata.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang