One shoot – imagination
26 januari 2022
Seorang gadis terbangun , saat fajar pun belum menampakan wujudnya.
Ia bersiap bersembahyang dan disambut dingin nya air yang menyambar.
Begitulah harinya dimulai.
Pagi yang cukup tenang untuk memulai hari, imaginasi yang melintas mengitari fikirannya yang temaram .
Dimulai dengan indah , fikirnya .
Segera bersiap menuju sekolah , ia pun tak lupa membawa bekalnya , segera berangkat agar tidak terlambat .
Sesampainya ia , bergegas menuju uks karna keheningan yang ingin dijumpai ,
Beberapa saat berjalan sesuai rencana. Namun, tidak sampai seseorang terburu- buru mengunci pintu dari dalam .
Siapa'fikirnya .
Ternyata laki – laki dengan luka lebam dan darah disekujur tubuhnya .
Sekilas melihatnya , ia tidak peduli sampai sesaat terdengar suara ringkihan kesakitan .
Dengan rasa malas dan sedikit rasa iba, ia melihat lelaki itu dan langsung mengobatinya tanpa basa basi, lelaki itupun diam tak bersuara seakan mengatakan ia tidak akan memberontak .
Selesai .
Diapun merapihkan Kembali kotak obat , dan Kembali membaca buku . bersandar di dekat ranjang berfokus Kembali .
Namun, kepala seseorang menghampiri pundaknya , siapa lagi ? tentu saja lelaki itu , sedikit iba melihatnya.
Namun, terlintas di fikirannya 'tidak ingin menggangu' .
Lama bersandar, seakan nyaman tidak menunjukan pergerakan, sampai seseorang pria berjas mebuka pintu uks dan membawa lelaki itu pergi dengan satu kata 'terimakasih' ucapnya .
Hening terasa Kembali, hingga tak terasa bel pulang pun berbunyi.
Hari yang berkesan fikirnya .
-selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
one shoot
Short Storyberisi cerita pendek dari pemikiran sesaat yang langsung tertulis kedalam fiksi utama yang hanya sesaat.