"Bagaimana persiapan kalian?" Pagi ini, keluarga besar Hwang tengah melaksanakan kegiatan rutinitas mereka di pagi hari, yakni sarapan bersama, dengan Felix sebagai anggota baru di keluarga mereka.
Papa Hwang bertanya setelah dirinya menelan nasi yang ia kunyah sebelumnya, lantas menatap pada putra dan juga menantunya yang diam menikmati sarapan mereka.
"Sedikit lagi, hanya tinggal beberapa," jawab Hyunjin, papa Hwang mengangguk.
"Apa ada yang kurang?" tanyanya lagi, Hyunjin menggeleng.
"Kalo ada yang kurang, bilang aja sama papa." Kemudian, ia menatap sang menantu. "Felix, ada sesuatu yang kamu butuhkan lagi, nak?"
"Sudah cukup, Pa. Terima kasih," balasnya seraya tersenyum kaku, ia merasa belum terbiasa dengan keluarga dari suaminya itu.
Papa Hwang tersenyum, "kalo ada bilang saja, ya? Jangan sungkan." Felix mengangguk kecil.
Disisi lain, mama Hwang menatap sendu pada anak dan juga menantunya itu. "Kenapa gak tinggal disini aja, sih, sama mama?" ujarnya sedih.
Hyunjin menghela napas pelan, "Ma. 'Kan udah Hyunjin bahas sebelumnya, Hyunjin mau mandiri. Lagian ini bukan yang pertama, dari kelas satu SMA Hyunjin udah tinggal sendiri 'kan?"
Mama Hwang mendengus. "Ya.. tetep aja, kenapa sekarang gak tinggal disini?" Hyunjin diam, ia malas membalas dan memilih untuk melanjutkan sarapan.
"Ma, biarin aja. Putra kita udah dewasa, udah berkeluarga juga loh sekarang," ucap papa Hwang menengahi, merasa kasihan juga karena ucapan istrinya itu diabaikan saja oleh anaknya sendiri.
Mama Hwang berdecak. "Iya-iya. Kalian jaga diri loh yaa, jangan berantem, awas aja! Felix, kalo Hyunjin buat hal macem-macem bilang aja sama mama, ya sayang?" Ia menatap menantunya yang tengah mengerjap, kemudian mengangguk kaku membuatnya terkekeh pelan.
"Mama apa sih? Jangan ngomong aneh-aneh," kata Hyunjin kesal.
"Loh? Gak aneh-aneh kok, cuma kasih wejangan dikit. Biar kamu gak berani macem-macem sama mantu mama." Hyunjin memutar kedua bola matanya malas.
Ini yang anaknya disini siapa sih? Berasa anak tiri gue. Batin Hyunjin sebal.
"Iya ma, Hyunjin gak bakal macem-macem," ujar Felix yang sedari tadi diam. Ia menatap ke arah Hyunjin yang sepertinya sudah tidak selera untuk melanjutkan sarapannya.
Felix pun memberanikan diri untuk menyentuh tangan Hyunjin dibawah sana, ia tersenyum kecil.
Entah mengapa, gerakan kecil seperti itu mampu membuat Hyunjin tertegun.
"Bagus kalo gitu. Yaudah, kalian lanjut lagi sarapannya," titah mama Hwang yang langsung dianguki oleh Felix.
Sementara itu, Hyunjin segera tersadar dari lamunan sesaatnya. Kemudian ikut melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda.
"Oh iya, kapan kalian akan mulai sekolah lagi?" Mama Hwang kini bertanya.
"Mungkin besok?" Jawaban Hyunjin seperti bertanya, ia ragu.
Mama Hwang mengernyit. "Loh, kok cepet banget? Gak capek kalian? Gak mau ambil cuti beberapa hari lagi?"
"Capek kenapa? Kalo kelamaan sayang, ketinggalan banyak materi soalnya," jawab Hyunjin datar.
Mama Hwang berdecih. "Kayak iya aja kamu, bukannya sering bolos ya disekolah?"
Hyunjin tersenyum kaku, tidak menyangka jika kebiasaannya akan terbongkar. "Y-yaa, bolos kalo lagi pengen doang," elaknya cepat.
"Bolos boleh, asal jangan sering-sering. Setaun sekali aja," celetuk papa Hwang maklum, asal kalian tahu, ia juga sering bolos saat sekolah dulu.
"Kebiasaan kamu mas, jadi nurunkan sama anaknya," balas mama Hwang judes.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Family | HyunLix.
Fanfiction"Hwang Felix, kita baru nikah dua minggu yang lalu. Dan lo udah punya anak? Bilang sama gue, anak siapa itu?" - Hwang Hyunjin. ⚠️ BXB STORY!