~~~ Happy Reading ~~~
" Okay, jadi emergency yang kalian maksud ini. Nonton penampilan Jungkook?!!! " In-Na menggeram keras.
" Dasar menyebalkan. Aku harus melewatkan les matematika ku buat nonton kakak?! " Taehyun menghentakkan satu kaki kuat.
" Ayolah, ini enggak seburuk itu. " si tetangga bujang Dongwook juga ada disini.
Jieun menggaruk belakang lehernya sambil tertawa canggung. Hatinya berdebar ketakutan melihat tatapan kesal yang In-Na dan Taehyun berikan.
" Jungkook butuh dukungan kalian biar bisa menang lomba ini. " Jieun menggandeng tangan In-Na dan Taehyun. Menyalurkan semangatnya yang di tolak mentah - mentah oleh dua manusia itu.
Dongwook mendongakkan kepala, menoleh ke sekitar. Mencari tempat duduk kosong untuk mereka berempat.
" In-Na, ayo. " tangannya refleks meraih tangan kakak Jieun.
Perempuan judes itu pun langsung menghempaskan tangan Dongwook dan berjalan lebih dulu di depan.
Taehyun dan Jieun mati - matian menahan tawa mereka melihat.
" Memangnya berapa hadiahnya? " tanya Taehyun, setiba mereka di kursi kosong.
Jieun menoleh sekilas, " Enggak terlalu banyak. Tapi cukup buat kita pergi ke Seoul. "
Kata terakhir Jieun membuat si kakak menoleh kearahnya.
" Ooo ... " angguk Taehyun. Dia tidak ingin bertanya lagi. Diam sepanjang acara.
Acara di buka dengan penampilan dari band kota, lalu di susul dengan pidato penyemangat dari para juri. Baru, satu per satu konsestan naik ke atas panggung. Menampilkan penampilan terbaik mereka kepada para penonton dan juri.
Suara dering ponsel menarik perhatian si pemilik, Jieun mengangkat panggilan Jungkook. Laki itu diam tapi Jieun bisa merasakan deru nafasnya yang memburu.
" Hei Kook, kamu baik - baik saja? "
Di seberang-tepatnya di backstage, Jungkook menggeleng sembari memeluk gitarnya. Kedua telapak tangannya basah keringat, sekujur tubuhnya bergetar dahsyat. Dia sudah berkali - kali tampil di hadapan orang, tapi masih saja gugup. Mungkin karena ketegangan di ruangan ini sangat tebal.
" Aku takut Ji. " suaranya ikut gemetar.
Jieun menghela nafas pelan, " Tenang Kook, kamu pasti bisa. "
" Penampilan mereka keren - keren Ji. " Jungkook menelan ludahnya kasar saat melihat kontestan di sampingnya latihan. Dia menyentuh nada tinggi dengan mudah. Wajahnya terlihat sangat santai dan tenang.
" Hei, kamu juga punya suara yang bagus Kook. Kalau enggak ngapain kamu ada disini sekarang. Malu - maluin. " cetus Jieun.
" Aku rasanya mau pingsan Ji. Aku takut sama reaksi para juri nanti. " mengintip kecil dari balik tirai, pupil Jungkook bergetar melihat ekspresi datar nan tegas ketiga juri, " Gimana kalau nanti aku- "
" Kook. Ayo pulang. "
Sontak terkejut mendengar kalimat itu, Jungkook bertanya, " Kenapa? "
" Kalau kamu terus overthinking kayak gitu, mendingan kita pulang sekarang. Daripada nanti kamu tampil, terus kacau gimana? Mana banyak yang ngerekam sekarang, kalau video mu viral di media sosial jangan bawa - bawa aku. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishlist
Fanfiction" Dari 10 keinginan yang aku tulis di buku ini. Menikahimu berada di urutan pertama daftar keinginanku Ji. " [HIATUS] Start : 21 January 2022 End : -