_G E Z A R A_Keesokan paginya, seluruh anggota keluarga dan juga para maid dibuat heboh oleh kabar bahwa Geza sakit. Padahal jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi yang biasanya pada jam segini Arsen masih terlelap dengan mimpinya.
Tadi saat dia masih tertidur pulas, tiba-tiba saja saudara kampretnya, Bara mengguncang hebat tubuhnya sambil berteriak mengatakan bahwa sang adik sakit dengan suhu tubuh tinggi dan juga mulut yang tidak berhenti meringis sakit.
Walaupun Arsen mendengarkan dengan keadaan masih setengah sadar. Tetapi begitu nama Geza disebut otomatis mata nya langsung terbuka dengan lebar dan langsung berlari tergesa-gesa menuju kamar Geza. Dan disinilah Arsen berada, memandang sang adik yang sedang diperiksa oleh dokter pribadi keluarganya.
"Bagaimana dok keadaannya?" tanya Bunda kepada dokter yang telah selesai memeriksa keadaan Geza.
"Semuanya baik-baik saja, Bu. Nona Geza hanya demam karena efek dari sakit kram karena datang bulan. Saya sudah menulis resep obat supaya sakit kram perutnya berkurang dan demamnya menurun, nanti tolong Ibu atau yang lain untuk menebusnya di Apotek." ucap Dokter tersebut secara panjang.
"Baik, Dok. Terima kasih." ucap Bunda.
Bunda mengelus pelan kepala Geza yang sedang tertidur. Dahinya masih dipenuhi oleh keringat akibat dari demam dan menahan sakit pada area perutnya.
Raggel menatap sendu kearah sang adik yang tampak lemas. Hatinya sakit melihat adiknya sakit dan tidak ceria seperti biasanya. Dia kecewa pada dirinya sendiri tidak bisa melakukan apapun ketika melihat dengan mata kepala nya sendiri Abi-nya meringis kesakitan.
Semalam sehabis pulang dari kantor, seperti biasa Raggel menuju kamar adiknya untuk melihat wajah sang adik. Tetapi karena faktor lelah, Raggel pun akhirnya ketiduran dikamar Geza. Dia terbangun ketika mendengar suara sang adik meringis sakit dengan sekujur tubuh penuh dengan keringat dan wajah yang sangat pucat.
Sontak hal itu membuat dirinya panik luar biasa. Dia segera keluar memanggil maid dengan berteriak. Teriakan Raggel dipagi hari pun membuat para anggota keluarga yang lain langsung keluar dari kamar mereka masing-masing.
Setelah mendengar penjelasan Raggel semuanya pun ikut panik. Ayah segera menelpon dokter pribadi langganan keluarganya dan menyuruh segera untuk ke mansion secepat mungkin.
"Ayo kita keluar, biarkan Geza istirahat." suruh Ayah kepada semua orang yang masih berada di kamar Geza.
Raggel pun tersadar dari lamunannya ketika mendengar ucapan Ayahnya. Dia maju mendekati Geza dan mencium keningnya begitupun diikuti oleh para saudara nya yang lain sambil mengucapkan bisikan agar cepat sembuh.
Satu persatu anggota keluarga keluar dari kamar Geza dan kembali menuju kamar mereka masing-masing untuk bersiap berangkat bekerja dan sekolah.
👑👑👑
Suasana dimeja makan terasa sangat hening. Semua nampak fokus menyantap sarapan mereka masing-masing.
Arsen yang biasanya banyak berbicara pun saat ini memilih untuk diam. Hal ini dikarenakan partner sejoli nya sedang sakit, siapa lagi kalau bukan Geza.
Para saudaranya yang lain mana mau menangapi ocehannya, yang ada Arsen langsung ditendang dari mansion oleh mereka, apalagi kalau pelaku nya adalah Raggel.
Ih dia mah amit-amit. gerutu Arsen dalam hati ketika mengingat peristiwa dia yang dihukum oleh Raggel.
"Bi, nanti jangan lupa buatkan bubur untuk Geza ya. Geza harus sarapan dan minum obat." ucap Bunda kepada maid yang berada disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
G E Z A R A
HumorAbigael Gezara. Si gadis yang mempunyai sifat tengik, malu-maluin, pecicilan, dan jangan lupa sifat tomboy nya yang sudah mendarah daging dari ia lahir. Hidup sebagai mantan penghuni Panti Asuhan, menjadikan dirinya sebagai wanita yang tidak manja a...