Epilog

1K 104 8
                                    

"Daddy...."

Jungkook tersenyum dan langsung membuka tangan untuk menyambut sang putra yang kini berlari padanya.

"Hai Jagoan..." Jungkook memangku tubuh kecil itu sebelum mengecup pipi gembulnya.

"Daddy aku punya banyak cerita hari ini," Seru pria kecil itu saat sang Ayah membawa tubuhnya masuk kembali ke dalam rumah.

"Oh benarkah?"

Lagi ia mengangguk kecil membuat Jungkook gemas dan kembali mengecupi pipi anaknya.

"Kau sudah pulang?"

Jungkook mengalihkan padangan pada istrinya yang kini berjalan mendekat. Pria itu tersenyum dan mengangguk sebelum sekilas mengecup kening Tzuyu. Wanita itu juga membalas tersenyum dan kini beralih pada putranya. Ia mencoba mengambil alih pria kecil itu dari gendongan Jungkook, namun kedua orang dewasa itu mengernyit saat bocah itu malah melingkarkan tangannya lebih erat di leher Jungkook.

"Junseo kau tidak mau dengan Mommy?" Tanya Tzuyu dengan raut wajah yang dibuat sedih karena penolakan dari putranya.

"Bukan begitu, Mom. Tapi aku punya banyak cerita dengan Daddy"

"Tapi Daddy harus mandi dan makan dulu, Sayang. Nanti setelah itu baru bermain denganmu"

Bujuk Tzuyu lagi dan mencoba kembali mengambil Junseo. Namun lagi anak itu tak mau beralih dari Ayahnya, dan membuat Tzuyu menghela napasnya pasrah. Ia tak habis pikir dengan putranya, bukan hanya wajahnya yang duplikasi dari Jungkook tetapi bahkan sifatnya juga tak jauh berbeda dengan pria itu.

Jungkook yang melihat itu hanya tersenyum dan mengusap rambut Junseo yang masih memeluknya.

"Apa Junseo sudah mandi?" Tanya Jungkook pada pria kecil itu dan ditanggapi dengan sebuah gelengan kecil.

"Kalau begitu, bagaimana jika mandi bersama Daddy, setelah itu baru makan dan bercerita?"

Junseo terlihat menimang sebelum akhirnya tersenyum dan mengangguk.

"Anak pintar,"

"Tapi Jungkook..." Tzuyu terlihat kurang setuju dengan usul sang suami, namun gelengan dari pria itu membuatnya urung untuk kembali melerai keduanya.

"Tidak apa-apa Sayang, kami akan menyusul setelah mandi"

Dan akhirnya Tzuyu pasrah dan membiarkan kedua pria itu, ia hanya bisa menggelengkan kepala saat menatap keduanya yang kini sudah menaiki anak tangga seraya berceloteh dan sesekali tertawa.

Ia hendak berbalik menuju dapur dan menyiapkan makanan untuk makan malam sebelum langkahnya terhenti saat merasakan pelukan kecil di kakinya. Ia terkejut saat melihat Junseo yang kembali dan kini mengisyaratkan sang Ibu untuk merendahkan tubuhnya.

"Ada apa Sayang?"

Pria kecil itu mengecup pipi kanan Ibunya membuat Tzuyu menautkan alis saat kini Junseo hanya tersenyum menampakkan gigi kelincinya.

"Maaf Mom,"

Dan setelah itu Junseo kembali berlari menghampiri sang Ayah yang hanya mengedipkan sebelah mata di atas sana.

.

Malam sudah mulai larut saat Tzuyu melihat Jungkook yang baru kembali dari kamar putranya.

"Dia sudah tidur?" Tanyanya kemudian melihat Jungkook yang kini mengambil posisi berbaring dan menjadikan pangkuannya sebagai bantal.

"Tidak biasanya dia bisa tidur tanpa aku, tapi sepertinya hari ini dia tidak mau lepas darimu?" Tzuyu mengusap surai hitam sang suami yang memilih memejamkan mata.

"Dia mengatakan banyak hal padaku, dari mulai saat dia mendapatkan teman baru sampai meminta mainan baru padaku"

Tzuyu terkekeh mendengarnya, sepertinya bocah empat tahun itu benar-benar merindukan Ayahnya setelah pria itu pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu. Tapi satu hal juga yang Tzuyu hafal dari putranya, Junseo pasti menginginkan sesuatu jika sudah mulai merengek pada Jungkook, dan sepertinya itu benar.

"Jadi dia menginginkan mainan?"

Jungkook mengangguk masih dengan matanya yang terpejam. Namun setelahnya manik jegam itu kembali terbuka dan memandang wajah istrinya penuh arti.

"Ada apa?" Tanya Tzuyu yang melihat tatapan aneh Jungkook. Wanita itu masih menatap sang suami saat pria itu kini bangkit dan duduk dihadapannya.

"Ada satu hal lagi yang Junseo inginkan,"

Tzuyu menautkan alis saat wajah Jungkook berubah serius.

"Dan apa itu?"

"Seorang adik,"

Seringan kalimat Jungkook seringan itu pula bantal terbang mengenai kepalanya.

"Sakit Sayang..." Pria itu mengaduh kesakitan dan memandang istrinya tak terima.

"Apa saja yang kau katakan padanya?"

Jungkook menggeleng masih dengan mengusap kepalanya yang terkena hantaman bantal dari Tzuyu.

"Aku tidak mengatakan apapun, tapi Junseo sendiri yang mengatakannya,"

Tzuyu menatap Jungkook menyelidik membuat pria itu salah tingkah. "J-jangan salah paham dulu. Katanya Junseo hanya menginginkan adik bayi yang lucu seperti Yuna,"

Tzuyu sejenak diam saat mengingat beberapa hari lalu Junseo memang sangat antusias saat Mina membawa Yuna kemari, tapi ia tak pernah berpikir sejauh itu.

Jungkook yang melihat Tzuyu mulai tenang mendekat dan memeluk tubuhnya dari samping.

"Jadi bagaimana? Mau mengabulkan keinginan Junseo?"

Tzuyu menoleh saat Jungkook menaik turunkan alisnya, dan dengan jelas ia membaca bahwa itu sirine bahaya untuknya.

"Jungkook..."

"Ayolah Sayang, satu anak perempuan yang cantik sepertimu sepertinya cocok"

"Dasar," Tzuyu melepaskan diri dan kini merebahkan diri memunggungi Jungkook.

Namun pria itu tak berhenti dan malah semakin berulah dengan memeluknya dan mengecupi leher belakangnya yang menimbulkan sensasi geli untuk Tzuyu.

"Jungkook berhenti dan tidur!" Ucap Tzuyu saat tangan pria itu mulai bergerak menyikap baju tidur Tzuyu bahkan kini mulai mengusap perut ratanya.

"Kau benar-benar akan tidur?" Tanya Jungkook serak dan kini semakin mengeratkan pelukannya.

Tzuyu hanya berdehem dan mencoba tak menghiraukan Jungkook yang kini malah mengecup pipinya.

"Tzuyu..."

"Tidak Jungkook,"

"Ayolah Sayang..."

Wanita itu akhirnya jengah dan membalikkan tubuh membuat wajah Jungkook berubah sumringah.

"Sepertinya kau harus menunggu dulu Tuan Jeon,"

"Maksudnya?"

Tzuyu menunjuk kalender di ponselnya yang membuat wajah Jungkook pias seketika. Senyum puas terukir di bibir Tzuyu saat melihat raut kekecewaan suaminya dan berakhir dengan membenamkan kepalanya di bantal. Wanita itu hanya terkekeh dan mengusap rambut Jungkook pelan.

🌸🌸🌸


22 Feb 2022

Love Agreement [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang