Sebut Namamu 02
02. Dasar Manja
.
.
.
.
.
.Hari ini masih sama seperti biasanya hanya dengan kesibukan Kuliah. Aku mengambil jurusan Pendidikan untuk menjadi Pegawai Negeri, karna cuman itu harapanku untuk membantu keluarga. Cari kerjaan untuk jaman sekarang sangatlah susah, kerja paruh waktu aja sangat susah.
Aku hidup di keluarga yang kurang, bahkan makan aja harus berpikir keras untuk memenuhi semua kebutuhan. Untung saja aku dapat beasiswa untuk kuliah jadi beban orang tua sedikit ringan. Gaji kerja di Mini market tidaklah banyak tapi sudah cukup makanku sehari-hari dan biaya kos, dan bisa aku tabung untuk kedepannya.
Adam: Ian, ngapain melamun dari tadi?
Ian: ohh... Ini kak lagi mikirin orang dirumah
Adam: hemm gitu, oh iyya makan yuk
Ian: hem?
Adam: tau kok, ikut aja.... Tenang aja, kakakmu ini sultan
Ian: tapi kak, aku nggak enak loh selalu dibayarin terus
Adam: Santai aja An, aku kan teman kamu masa sih harus itung itungan
Ian: makasih yah.... Tapi makan di mana kak?
Adam: pengennya sih di ******
Ian: eh? Nggak ahh
Adam: kenapa?
Ian: itu tempat mewah banget, mahal pasti
Adam: terus?
Ian: nggak mau ah, di Mie Ayam deket kampus aja lebih enak murah lagi
Adam: Ya udah (cubit pipi Ian)
Ian: hemm
Dia teman baikku, bukan cuman teman tapi dia sahabat rasa keluarga. Dia sangat memanjakanku, bahkan perlakuan dia kepadaku terlihat seperti anak kecil yang selalu dimanja kakak tertua. Dia sedikit tua dariku jadi aku sedikit menghormati nya, dan dia juga pengen punya adek laki-laki.
Dia dari keluarga yang lumayan kaya, bahkan dia selalu memakai mobil kemana saja. Dia tidak perna kekurangan uang dalam dompetnya, bahkan sering membelikanku barang untuk kebutuhan sehari-hariku. Bahkan dia sering membayarkan uang kosku, dia perna menawarkan untuk tinggal bersamanya tapi aku menolaknya karna takut merepotkan keluarganya.
Alhasil dia yang selalu menginap dikosanku. Awal kenal dia sedikit risih karna sifatnya yang aneh menurutku. Dia selalu menempel padaku bahkan sering melakukan hal aneh menurut orang, tapi menurut aku itu masih sebatas wajar karna yang dia lakukan seperti memperlakukan ke adeknya.
Dia sangat manja kalau dilihat dari umurnya tapi dia sangat baik dan sangat peduli kepadaku. Dia sering menceritakan berbagai hal kepadaku, dari kisah percintaannya sampai soal keluarganya. Sampai sekarang aku nggak merasa aneh berada didekatnya karna dia sahabatku dan aku anggap sebagai kakak.
Adam: Ian, gimana kerjanya?
Ian: yahh masih gitu gitu aja sih kak
Adam: tinggal aja dirumah, lagian aku sendirian tidur
Ian: Kakak ih, gitu terus pikirannya. Kan kakak sering nginap di kosan aku
Adam: Yah iya juga sih, tapi kan biar nggak cape kerja cari uang bayar kos
Ian: Nggak kak makasih banyak, aku nggak mau repotin kakak terus, kakak sudah banyak membantuku
Adam: yah sebagai kakak yang baik, harus bantu adeknya kan?
Ian: ...... (Menatap Adam)
Adam: Kenapa?
Ian: kenap kakak baik banget ke aku? Orang pada tau aku orang yang miskin, nggak ada yang bisa aku beri
Adam: hemm.... Yah karna kamu sahabat aku, adek aku... Tempat manja aku, selama kamu masih anggap aku kek gitu, cukup sih buat aku
Ian: Makasih banyak yah
Adam: santai aja (cubit pipi Ian)
Ian: nyetir yang bener
Adam: Yah karna adekku ini gemesin
Ian: .......
Adam: Tak terasa tahun depan aku uda lulus, nggak bisa jailin Ian lagi di kampus
Ian: hemm iya juga
Adam: setelah lulus, rencana mau lamar Ica
Ian: beneran? Woah
Adam: doakan yah biar cepet
Ian: Amiin, aku masih lama lulusnya (manyun)
Adam: Sabarlah, pasti nggak kerasa kok nanti
Ian: nanti kerjanya dimana kak?
Adam: rencana sih mau kerja di perusahaan Ayah
Ian: iya sih, kakak kan ada usaha Om jadi nggak bakalan pusing nanti kerja dimana
~
[Mini Market]
Setelah diantar Kak Adam aku lansung mengganti baju pegawai mini market. Setelah merapikan pakaian aku lansung mengambil posisi didepan alat mesin kasir. Semua berjalan seperti biasa, menerima barang belian dan mengambil bayaran.
Hari ini Kak Liona tidak masuk, biasanya kak liona itu masuk hari senin, rabu dan minggu. Karna hari ini selasa jadi jadwal aku untuk menjaga toko, sebelum Kak Liona masuk aku harus bergantian menjaga toko dengan pemilik toko.
(Pelanggan Masuk)
Ian: Selamat data.... Eh?
Bukannya tadi pintunya terbuka? Tapi kok nggak ada orang sama sekali. Aku bisa mendengar suara pintu dan mataku juga melihat pintu itu bergerak tapi seorangpun tidak ada didekat pintu. Aku masih mencari sosok orang yang membuatku heran, tapi aku masih belum menemukan satupun.
Gadis: Cari siapa?
Ian: Aaaaaaaaaaa
Gadis: ada apa? Kenapa kaget?
Ian: Kamu bikin aku kaget.... Kamu kenapa disitu?
Gadis: aku dari tadi disini loh
Ian: Haa?
Kenapa setiap aku melihat dia seperti terasa dekat dengannya. Tapi aku tidak bisa mengingat kapan aku berteku dengannya dimasa lalu, tapi aku merasa perna dekat dengannya.
Gadis: kenapa?
Ian: ha?
Gadis: kenapa melamun?
Ian: Ahh nggak kok... Oh iyya kenapa baru muncul, uda beberapa hari nggak perna liat kamu disekitar sini
Gadis: yah ada sesuatu yang aku kerjakan
Ian: oh iyya gimana, uda dapet timpat tinggal?
Gadis: uda kok
Ian: Syukurlah, oh iyya mau makan sesuatu nggak?
Gadis: hem apaan?
Ian: Mau es krim?
Gadis: Hemmm.... Mau
Ian: Ya udah
*******
Author: Mau juga Es krim
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebut Namamu: Saat Hujan Turun (S1)
FantasySebelum baca ini, lebih baik baca terlebih dahulu "I Thinl I'm in Love" karna ceritanya saling berhubungan. Kisah dua remaja yang dimabuk cinta dan sampai hal buruk terjadi. Kejadian yang membuat mereka terpisah, bahkan dia lupa dengan cintanya itu...