Sebuah mobil mewah baru saja terparkir di sisi kiri jalan, sang supir keluar terburu-buru membukakan pintu untuk si Boss besarnya. Pintu sisi kiri mobil dibukakan oleh supir yang juga dengan segerah membuka payung setelah Boss besar keluar bersamaan dengan pintu sisi kanan mobil yang juga terbuka dan seseorang keluar dari sana.
si Boss besar itu Off Jumpol Adulkittporn, Owner merangkap CEO GMM Corpt, pemilik saham terbesar di perusahaan GMM sejak berusiah 10 tahun (karena kakeknya yang mewarisi semua saham kakek untuk dirinya), dia begitu berwibawa dan berkarisma untuk memimpin sebuah perusahaan besar seperti GMM di usianya yang cukup muda, dan kini Usia Off sudah menginjak kepala tiga, Off telah kebal dan handal dalam urusan perusahaan jadi tidak heran jika kini dia juga merupakan pemegang saham tertinggi di berbagai perusahaan besar dan terkenal di Thailand.
selama hidupnya dia tidak pernah menemui kegagalan dan penolakam, dia selalu tau apa yang dia lakukan, dan semuanya selalu berjalan sesuai perkiraannya, Off dengan mudah mendapatkan apapun keinginannya karena kekuasaannya yang berbicara.
Off berjalan penuh wibawa didampingi sekretaris pribadinya Singto dan si supir yang terus memayunginya, ketiganya berjalan memasuki sebuah gedung olaraga yang memang sudah tidak digunakan lagi. didalam sana sudah berdiri beberapa bawahan Off dan seorang pria paru baya yang tengan berlutut ketakutan dengan tangan terikat kebelakang punggungnya.
saat melihat Off memasuki lapangan, pria paru baya itu tertatih-tatih berjalan dengan lututnya menghampiri Boss besar Off dan begitu dia tepat berada di bawa Off, dengan sangat memiluhkan dia memohon maaf, keringatnya mengncur deras dari kedua pelipisnya bercampur dengan air matanya.
"Tuan, aku mohon maafkan aku, tolong maafkan aku Tuan, aku berjanji akan membayar semua hutang-hutangku, tapi tolong jangan ambil rumahku, aku mohon Tuan" rintihnya dengan pilu, namun sepiluh apapun dia merintih, Off tidak menghiraukannya sama sekali
"dua bulan lalu kau juga berjanji seperti ini, apa aku terlalu baik padamu? hmm?" tanya Off sambil mendudukkan pantatnya pada kursi yang telah disiapkan bawahannya.
"maafkan aku Tuan" jawab pria paru baya itu masih menangis meminta pengampunan
Off menatap pria memiluhkan itu tanpa sedikitpun rasa kasihan "berapa banyak yang kau punya saat ini?" tanya Off
"aku tidak punya apa-apa lagi Tuan, perusahaanku, hartaku, uangku, rumahku, mobilku, semua sudah anda ambil, Tuan" jawab Pria itu
"kau menyalahku?!" tanya Off masih tenang
"ampun Tuan, saya tidak bermaksud menyalahkan Tuan, saya hanya mengatakan yang sejujurnya, saya benar-benar tidak punya apa-apa lagi Tuan selain keluarga saya" tangisnya makin terisak saat menyebutkan kata keluarga.
"kau masih ingat keluargamu? aku pikir kau juga akan menjual mereka untuk kesenangmu" kata Off menyindir dan membuat Pria paru baya itu makin tertunduk memohon padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
K E Y B O A R D [offgun]
FanfictionJika saja dalam kehidupannya Off memilki tombol-tombol seperti yang ada pada keyboard, maka pria itu akan dengan senang hati menekan tombol DELETE untuk menghapus semua kenangan buruk dalam ingatan Gun atau CTRL+Z untuk kembali ke masa lalu dan memp...